TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi memamerkan kinerja Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dalam debat terakhir capres. Menurut Jokowi perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut bahkan mampu mengelola berbagai sumber daya yang krusial bagi pendapatan negara.
Baca: Debat Pilpres Kelima, Pertumbuhan Ekonomi Bakal Jadi Isu Utama
"Kita tahu perusahaan-perusahaan besar yang mengelola Blok Rokan, Blok Mahakam sekarang sudah diambil oleh Pertamina. Freeport yang dulu kita hanya diberikan 9 persen, sudah diambil alih oleh oleh Inalum dengan mayoritas saham 51,2 persen," kata Jokowi saat debat pilpres di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu 13 April 2019.
Pernyataan Jokowi tersebut muncul setelah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung kinerja BUMN. Menurut Prabowo, kinerja BUMN yang seharusnya sebagai benteng terakhir perekonomian justru goyah.
Salah satu BUMN yang disoroti Prabowo adalah Garuda Indonesia. Mengutip studi dari Bloomberg, ia mengatakan maskapai penerbangan pelat merah itu perlu okupansi 120 persen agar meraup untung. Angka itu jauh lebih besar bila dibandingkan maskapai asal Jepang ANA yang hanya butuh 60 persen untuk untung.
"Garuda tidak bisa untung-untung kalau begini terus pengelolaannya, jadi mau bikin holding, holding, holding, yang sekarang saja tidak dikelola dengan baik," ujar Prabowo.
Menurut Jokowi dengan adanya berbagai akuisisi dan divestasi itu, membuktikan bahwa BUMN memiliki kemampuan. Karena itu, jika masih ada orang yang meragukan kinerja BUMN tentunya hal itu tidak terjadi.
Baca juga: Debat ke-5, Jokowi dan Prabowo Diharap Kampanye Gagasan Strategis
Sebab kemampuan BUMN untuk mengambil dan mengelola blok-blok besar itu telah membuktikan kemampuan mereka untuk menyumbangkan deviden kepada negara. Lebih jauh, dengan contoh tersebut membuktikan bahwa BUMN juga dipercaya oleh banyak pihak.
"Kalau selalu memandang segala sesuatu dengan pesimis, di mana pun kalau rakyatnya pesimis gak akan mungkin tidak ada negara maju," kata Jokowi.
DIAS PRASONGKO