TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin mengatakan bakal menjalankan program bernama Dewi dan Dedi. Program Dewi merupakan kepanjangan dari Desa Wisata sedangkan Dedi merupakan kepanjangan program Desa Digital.
Baca: Ma'ruf Amin ke Kubu Prabowo: Infrastruktur Tak Dimakan, Tapi..
"Kami akan terus kami bangun dan kembangkan hingga ke desa-desa. Kami akan menciptakan namanya Dewi dan Dedi. Dewi itu Desa Wisata dan Desa Digital," kata calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di acara debat terakhir pemilihan presiden di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu 13 April 2019.
Pernyataan itu disampaikan pasangan Ma'ruf Amin dalam sesi debat ketiga yang membahas mengenai kesejahteraan sosial. Dalam segmen tersebut kedua pasangan calon harus menjelaskan mengenai strategi menjamin partisipasi perempuan di dalam ekonomi dan perlindungan dari diskriminasi serta kekerasan bukan hanya sekedar wacana.
Ma'ruf Amin mengatakan visi dan misi pasangan calon 01 bakal mengarusutamakan gender. Karena itu, pasangan 01 tidak hanya fokus pada di bidang perekonomian tetapi juga di bidang politik maupun pemerintahan.
Selama ini, kata Ma'ruf Amin, pemerintah juga telah memiliki program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dan juga bank wakaf mikro yang banyak digalakkan di lingkungan pesantren. Program-program inilah yang ternyata bermanfaat terutama untuk ikut memberdayakan para perempuan.
"Saya tahu persis nasabahnya seratus persen perempuan. Ini adalah upaya pemberdayaan karena sudah beribu ibu-ibu merasa tertolong dan mereka bangga bukan hanya cita-cita oleh karena itu semua ini akan terus kami bangun dan kembangkan," kata Ma'ruf Amin.
Sebelumnya, Jokowi memperkenalkan program baru saat menyampaikan visi misinya dalam debat keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu, 30 Maret 2019. Ia mengatakan, di bidang pemerintahan, dibutuhkan pemerintahan yang Dilan.
Para penonton debat sempat terdiam saat Jokowi mengeluarkan istilah tersebut. Seperti diketahui, Dilan adalah salah satu tokoh dalam film remaja fenomena yang diangkat dari Novel Pidi Baiq. Sadar akan kebingungan penonton, Jokowi melanjutkan pernyataannya. "Dilan adalah digital melayani," ujar Jokowi.
Baca: Debat Pilpres, Ma'ruf Amin Punya Amunisi Ini untuk Hadapi Lawan
Menurut Jokowi, pemerintahan yang seperti ini dibutuhkan untuk reformasi pelayanan publik lewat elektronik. Selanjutnya, ia menjanjikan akan melanjutkan penyederhanaan administrasi kelembagaan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan melanjutkan reformasi tata kelola pemerintahan.
Foto : Senyum Sumringah Jokowi saat Tiba di Debat Capres Ke-5
DEWI NURITA