TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan masing-masing calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan diserang dalam beberapa hal dalam debat capres nanti malam, Sabtu, 13 April 2019. Bhima mengatakan hal itu merupakan sorotan pelaku pasar, maupun para ekonom.
Baca juga: KEIN Beri Empat Amunisi ke Jokowi untuk Debat Pilpres Kelima
Dari kubu pasangan nomor urut 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin, kata dia, akan diserang dalam hal kartu sembako murah. "Kedua, pernyataan soal impor yang tetap dibutuhkan," kata Bhima saat dihubungi Sabtu, 13 April 2019.
Selanjutnya, kata dia, Jokowi-Ma'ruf akan diserang dari sisi klaim tingkat kemiskinan turun yang diragukan. Dan, kata Bhima, kubu 01 akan diserang dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen yang sudah cukup baik dibanding negara G20.
Sedangkan, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga akan diserang dari pernyataan pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen. "Kedua, pernyataan soal penurunan harga pangan dalam 100 hari pertama," kata Bhima.
Selanjutnya Prabowo-Sandi, kata Bhima, akan diserang dari pernyataan tidak akan impor pangan. Kubu 02, kata dia, juga akan diserang dari rumah siap kerja di tiap desa.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan debat nanti malam akan berlangsung dengan pola yang sama seperti debat sebelumnya. "Perkirakan debat nanti malam polanya akan mengulang debat dan narasi-narasi yang selama ini sudah berlangsung," ujar Piter.
Pada pukul 20.00 akan digelar debat capres kelima di Hotel Sultan Jakarta. Debat itu, mengangkat tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, perdagangan, dan industri.