TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menjelaskan bahwa perusahaan pemenang tender pembangunan satelit multifungsi untuk pemerataan internet di Indonesia akan diumumkan pertengahan bulan ini.
Mengorbit, Satelit Nusantara Satu Sebar Internet ke Desa
"Setelah diumumkan, nanti pemenang bisa segera bekerja. Targetnya tiga tahun ke depan, satelit itu sudah bisa beroperasi untuk memberikan akses internet cepat pada daerah-daerah sulit," kata Rudiantara di Padang, Kamis 11 April 2019.
Menurut Rudiantara, satelit ini adalah solusi untuk mengatasi kondisi geografis Indonesia. Kondisi alam Indonesia yang banyak pegunungan membuat beberapa daerah sulit terjangkau oleh jaringan kabel serat optik untuk terhubung ke internet cepat.
Selama ini pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika menyewa satelit untuk keperluan tersebut.
Satelit konvensional membutuhkan sewa sebesar Rp18 juta untuk setiap megabite per detik (Mbps). Sementara untuk satelit Ku-band, angkanya turun menjadi Rp6 juta per Mbps. Dengan terbangunnya satelit multifungsi nantinya, biaya per Mbps, diperkirakan bisa lebih murah yaitu Rp 1 juta per Mbps saja.
Rudiantara menyebut, satelit itu nanti akan disandingkan dengan Program Palapa Ring sehingga seluruh daerah di Indonesia bisa mendapatkan akses internet cepat.
Akses internet semakin vital keberadaannya dalam berbagai bidang, terutama di era revolusi industri 4.0 ini.
ANTARA