TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan cerita menarik mengenai pengalamannya dalam membangun konektivitas nusantara. Karena kabut tebal, dia sampai harus menggunakan perjalanan darat 7 jam.
BACA: Luhut Jamin Bandara dan Pelabuhan Strategis Takkan Dikuasai Asing
"Kemarin saya ke Sumatera Selatan, ke daerah Pagar Alam. Di sana itu ada tempat destinasi wisata, saat ke sana saya itu kena batunya," katanya, Kamis, 11 April 2019.
Dia menuturkan, pada pukul 16.00 WIB sudah tidak bisa meneruskan perjalanan melalui udara karena kabut yang turun. "Saya tidak bisa terbang, baru jam 16.00 udara sudah tidak mungkin," katanya.
Menteri Perhubungan ini pun harus memilih jalur darat selama 7 jam dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB untuk mencapai Palembang. "Betapa susahnya, oleh karena itu, kementerian harus peduli dengan bandara-bandara di sana dan konektivitas di sana," ujarnya.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa Kementerian Perhubungan harus mempersatukan NKRI melalui konektivitas. "Kemenhub tidak hanya mencapai apa yang sudah ditetapkan, tetapi juga menyampaikan bandara-bandara itu memang harus terus beroperasi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya.
BISNIS