TEMPO.CO, Jakarta - Menyikapi kondisi Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang masih sepi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018, Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi khusus. Kementerian Perhubungan mengaku sudah menyiapkan skema agar Bandara Kertajati dapat menghasillkan keuntungan dalam lima tahun ke depan.
Baca: Tanggapi Prabowo, Luhut Yakin Bandara Kertajati Akan Segera Ramai
Menteri Perhubungan, menerangkan ada tiga ide yang dapat membuat Bandara tersebut lebih baik. Pertama, membuat Bandara Husein Sastranegara, Bandung dan Kertajati menjadi satu kesatuan. Dia menyebut penerbangan internasional dan domestik jarak jauh yang berasal dari luar Jawa akan dipindahkan seluruhkan ke Kertajati.
Adapun, penerbangan domestik jarak pendek, Bandung--Jakarta, Bandung--Semarang, Bandung--Jogja, Bandung--Surabaya tetap berangkat dari Bandara Husein Sastranegara. "Memang itu akan maksimal kalau jalan tolnya sudah selesai," imbuhnya.
Kedua, Kertajati akan menjadi pusat embarkasi atau keberangkatan Umroh dan Haji di Jawa Barat. Kemenhub sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait hal tersebut.
Pemindahan embarkasi tersebut termasuk penerbangan dari Lion Air dan Garuda Indonesia. "Kami segeralah melakukan ini, banyak pihak, ada berbagai kepentingan, karena maunya keberangkatan umroh di Jakarta karena jauh," tutur Menhub.
"Ketiga, itu (Kertajati) menjadi pusat logistik. Dengan tiga cara ini, 5 tahun mendatang apabila berjalan baik, Kertajati adalah satu bandara yang menguntungkan, karena ada logistiknya akan bagus sekali. Kita bahu-membahu, ayo kita buat ini sama-sama dengan Pemda," kata Budi Karya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin Arif Budimanta, mengatakan bahwa bandara anyar itu akan ramai dalam jangka menengah dan panjang. "Dengan adanya asimetric develoment dan komitmen membangun desa, mungkin dalam jangka menengah panjang akan datang pasti bandara ini akan ramai," ujar Arif di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Baca: Bandara Kertajati Sepi, Ridwan Kamil: Tong Hariwang
Arif mengatakan investasi infrastruktur bukan investasi jangka pendek dalam hitungan satu tahun, melainkan untuk jangka panjang pada kisaran 10, 15, 25 hingga 50 tahun. Di samping itu, Arif mengatakan bandara itu baru diresmikan pada 2018 awal.
Selain itu, Arif berujar pembangunan Bandara Kertajati tidak hanya menyoal Kota Bandung. "Tapi juga lihat wilayah lain di Jawa Barat, ada Majalengka, Kuningan juga Kabupaten Cirebon," kata dia.
BISNIS