TEMPO.CO, Pangkalpinang - Kapal Isap Produksi (KIP) Krakatau Tin milik perusahaan pelat merah PT Timah Tbk terbakar di Perairan Air Kantung, Pantai Timur Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Kamis, 11 April 2019, sekitar pukul 09.30 WIB. Belum diketahui apa penyebab KIP tersebut bisa terbakar.
Baca juga: Fokus Bisnis Komersial, Pelni Belanja Kapal Rp 322 Miliar
Kepala Bidang Komunikasi PT Timah TBK Anggi Siahaan mengatakan tim evakuasi PT Timah sudah terjun ke lokasi kejadian untuk membantu proses penyelamatan dan meminimalisir dampak kebakaran.
"Memang benar terjadi kebakaran di KIP Krakatau Tin. KIP ini beroperasi di Pantai Timur Bangka Induk, tepatnya di Perairan Kantung. Sejak pagi tadi juga tim evakuasi kita sudah turun langsung untuk meminimalisir dampak kebakaran. Informasi terakhir api terakhir saat ini sudah berhasil kita padamkan," ujar Anggi kepada wartawan, Kamis, 11 April 2019.
Anggi menuturkan berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun Anggi menyebutkan PT Timah belum mengetahui dengan jelas apa penyebab kapal tersebut terbakar.
"Untuk report tentang penyebab kebakaran kita sudah berkoordinasi dengan inspektur tambang untuk kesesuaian regulasi juga. Nanti tunggu hasil investigasi," ujar dia.
Menurut Anggi, pada saat kejadian KIP Krakatau Tin sedang beroperasi melakukan operasional pengambilan timah. Namun tiba-tiba muncul percikan api yang kemudian membesar.
"Penyebab pastinya nanti. Kita tunggu hasil penyelidikan. Termasuk juga berapa perkiraan nilai kerugiannya," ujar dia.
Anggi membantah dugaan PT Timah tidak menerapkan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam operasional perusahaan sehingga masih timbulnya kecelakaan.
"Standar K3 tentu kita tetap mengikuti sesuai dengan yang diatur dalam Standar Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dan sudah sesuai dengan yang diatur dalam peraturan menteri," ujar dia.
Baca berita Kapal lainnya di Tempo.co