Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Arif Budimanta, mengatakan program kartu pra kerja yang digaungkan Jokowi beberapa waktu belakangan adalah turunan dari Program Indonesia Kerja. "Itu bukan sekadar kartu," ujar dia di Hotel Milenium Sirih, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Simak juga: Berkampanye di Ngawi, Jokowi Kenalkan Tiga Kartu Sakti
Program Indonesia Kerja adalah salah satu program peningkatan kemampuan sumber daya manusia Indonesia, untuk mendapat pelatihan atau pendidikan yang lebih baik. Menurut dia, program kartu pra kerja tak lain adalah serupa magang yang telah dilakukan pada level sekolah menengah kejuruan atau universitas. "Jadi itu kerjasama dengan industri dan dibuat lebih terarah," kata Arif.
Kartu sakti Jokowi lainnya adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP Kuliah. Arif mengatakan kartu tersebut adalah turunan dari Program Indonesia Pintar juga. Dengan program itu, masyarakat yang kurang mampu bisa mendapatkan pendidikan wajib 12 tahun dan memfasilitasi mereka yang mau melanjutkan ke jenjang kuliah.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan Kartu Pra kerja dikeluarkan untuk mendukung generasi muda Indonesia agar memiliki peluang masuk ke dunia industri dan dunia kerja. Jokowi menyebut hal itu adalah investasi yang dilakukan pemerintah.
Dengan memegang kartu Pra Kerja, para lulusan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, hingga akademi, yang ingin masuk ke dunia kerja akan dilatih terlebih dahulu. Pelatihan itu bisa dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. "Setelah pegang kartu ini, kalau sudah training kok belum dapat kesempatan kerja, ini akan ada insentif honor," tutur Jokowi.
Baca: Pidato Prabowo di Kampanye Akbar: Sindir Jokowi - Listrik Turun
Program kartu sakti Jokowi itu disentil oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam kampanye akbar beberapa hari lalu. Prabowo menyindir program Jokowi yang berjanji untuk membagi-bagikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Pra-Kerja. Menjawab kartu-kartu ini, Prabowo mengatakan, "Bung, kita butuh pekerjaan. Bukan kartu."
Prabowo juga meniru gerak-gerik politikus saat berpidato. Dia mengatakan elit seolah-olah mengabarkan telah menurunkan kemiskinan. "Ya benar kemiskinan menurun. Tapi menurun dari kakek ke cucu," ujar dia.
CAESAR AKBAR