TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan saat ini ada 300 kapal yang dicurigai milik negara asing bebas berlayar di Tanah Air.
Baca: Jadi Menteri KKP Tinggal 6 Bulan, Susi: Saya Titip Laut
"Hari ini saya selidiki ada 300 kapal beroperasi atas nama orang Indonesia, tapi milik orang asing," ucap Susi Pudjiastuti seusai menjadi pembicara kunci dalam talkshow bertajuk Semangat Memperkuat Budaya Maritim untuk Bela Negara Generasi Milenial di Universitas Sahid Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 9 April 2019.
Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya bersama Satgas 115 tengah menelusuri kapal-kapal yang diduga berniat mencuri ikan di wilayah maritim Indonesia tersebut. Namun ia tak menyebut secara rinci perairan mana saja yang dilayari ratusan kapal ini.
Kapal-kapal ilegal ditengarai menembus batas wilayah perairan Indonesia dari bantuan orang-orang dalam negeri. Susi Pudjiastuti memungkinkan adanya keterlibatan warga negara Tanah Air dalam kasus penyelundupan kapal-kapal asing ini. Ia mencontohkan warga negara Indonesia yang terlibat di antaranya berasal dari kalangan politikus, aparatur sipil negara, atau bahkan nelayan.
Bila hasil penyelidikan benar-benar membuktikan bahwa ratusan kapal milik asing itu mencederai peraturan, Susi Pudjiastuti menyatakan Kementerian tak segan menenggelamkannya. Ia lalu menyebut contoh, pada Februari lalu, pihaknya baru saja menangkap kapal asing berbendera Vietnam di kawasan perairan Natuna.
Adapun menurut Susi Pudjiastuti, saat ini, Kementerian telah menenggelamkan 488 kapal berbendera asing. Aksi itu ia mulai pada 2015. "Tahun 2015 hadiah bagi saya karena 10 kapal Tiongkok ditangkap ditenggelamkan," ucapnya.
Operasi penenggelaman kapal sebagai aksi pelarangan penangkapan ikan ilegal itu diklaim menuai hasil. Susi menyatakan, pengetatan terhadap penangkapan ikan mencatatkan kemajuan di bidang maritim. Misalnya, neraca perdagangan Tanah Air saat ini menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
Jumlah stok sumber daya ikan juga meningkat drastis, dari 6,52 juta ton pada 2011 menjadi 12,54 juta ton pada 2016. Sedangkan pada 2017 angkanya telah di atas 13 juta ton. Sementara itu, konsumsi ikan baik dari 37 kilogram per kapita menjadi 50 kilogram per kapita.
Baca: Tanggapi Luhut Soal Cantrang, Menteri Susi: Basi
Pernyataan Susi Pudjiastuti diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik. Menurut BPS, neraca perdagangan perikanan Indonesia hingga Kuartal I pada 2018 lalu menyentuh surplus US$ 1,97 miliar.