TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Didik J Rachbini, menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini buruk. "Seperti kalian masih muda, tetapi pertumbuhannya pendek, itu buruk," ujar dia di ITS Tower, Jakarta Selatan, Senin, 8 April 2019.
Baca: Prabowo Sebut Ibu Pertiwi Diperkosa, Luhut: Pertumbuhan Bagus
Menurut Didik, dengan pertumbuhan hanya berkisar 5 persen, Indonesia akan berada di belakang negara-negara lain. Bahkan, ia berujar Indonesia akan sulit masuk ke dalam kategori negara industri. "Dia akan masuk negara berpendapatan menengah, lima persen itu kurang."
Untuk bisa mencapai negara maju, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berpendapat Indonesia harus bisa seperti Korea Selatan yang pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, maupun Cina yang pernah menyentuh pertumbuhan 10 persen.
"Kita itu ibaratnya terlalu cepat tua, seperti usia 50 tahun tapi terlalu cepat pensiun," kata dia. Didik menegaskan perlunya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekencang India dan Cina. "Kalau sudah tua tapi tidak tumbuh, asal sehat itu sudah sangat bagus dan kalau tumbuh 1 persen sudah hebat."
Pada 2018 lalu, Indonesia menempati posisi ketiga negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara negara G-20, dengan pertumbuhan 5,17 persen. Posisi pertama masih ditempati oleh India dengan pertumbuhan 7,3 persen, diikuti oleh Cina yang tumbuh 6,6 persen.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, pemerintah menyiapkan tiga skenario pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni rendah, sedang, dan tinggi. Pada skenario rendah, Indonesia ditargetkan mencapai pertumbuhan 5,4 persen per tahun.
Adapun pada skema sedang atau baseline, pertumbuhan ditargetkan 5,7 persen per tahun. Pada skema optimistis, pertumbuhan diperkirakan mencapai rata-rata 6 persen per tahun. "Kemungkinan besar yang tengah, jadi target rata-rata pertumbuhan ke depan adalah 5,7 persen," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
Baca: Ma'ruf Amin Ajak Prabowo ke KPK Laporkan Anggaran Bocor
Bambang mengatakan target itu tidak mudah dicapai lantaran dalam lima tahun ke belakang rata-rata pertumbuhan Indonesia hanya 5 persen. Walau demikian, berdasarkan hitungannya, Bambang berujar Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah pada 2038 bila berbekal pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,1 persen per tahun.
Simak berita terkait Prabowo lainnya di Tempo.co.