TEMPO.CO, Jakarta - Boeing Co. akhirnya mengakui bahwa sistem penerbangan pesawat tipe 737 Max 8 menjadi penyebab dua kecelakaan tragis yang menimpa Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines ET302. Chief Executive Officer Boeing, Dennis Muilenburg, menyatakan penyesalan yang mendalam atas nyawa yang hilang dalam dua kecelakaan pesawat B737 Max 8 tersebut.
Baca juga: Ethiopian Airlines 302 Diduga Jatuh karena Gagal Baca Sensor
“Tragedi ini terus membebani hati dan pikiran kami,” ujarnya dalam situs resmi Boeing pada Kamis 4 April 2019 waktu setempat.
Muilenburg pun juga mencuitkan rasa menyesalnya itu ke akun Twitternya. Seperti dikutip Antara, Sabtu 6 April 2019, bos pabrikan pesawat terbesar Amerika Serikat itu mewakili seluruh karyawan Boeing menyampaikan simpati kepada keluarga korban para penumpang dan kru pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines.
MCAS atau sistem anti-stall bekerja lewat sensor yang terpasang di hidung pesawat. Saat posisi hidung berada terlalu jauh ke atas, sistem tersebut akan memanipulasi ekor pesawat untuk menjaga ketinggian pesawat.
Namun, sensor itu punya celah untuk memberikan respon pembacaan yang salah. Akhirnya, sistem itu justru membuat hidung pesawat menukik tajam ke bawah. Pilot pun tak bisa mengendalikan pesawat seperti kasus yang terjadi pada Ethiopian Airlines.