TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG cenderung tertahan meskipun sukses rebound dan mempertahankan penguatan dalam sesi dagang kemarin. IHSG diprediksi tersandung pascareli selama dua hari beruntun.
Baca: Pengamat: Sentimen IHSG Tergantung Pertemuan Amerika dan Cina
Prediksi itu didasarkan dari pengamatan pola bearish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support. Nafan mengatakan support pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada 6.481,204 hingga 6.467,778.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.506,927 hingga 6.519,225. Berdasarkan indikator, MACD sudah berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.
Adapun Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG masih bergerak tertahan dengan support resistance 6.410-6.520. Saham-saham yang mulai dapat dimonitor yakni; JPFA, CPIN, MAIN, INDF, ASII, LPCK, MNCN, SCMA.
Lebih jauh Lanjar mengatakan meskipun ditutup menguat, pergerakan IHSG secara teknikal masih mengalami konsolidasi pada level moving average 50 dan 20 serta bearish trend line. Indikasi terkoreksi masih cenderung membayangi melihat trend line jangka menengah yang membentuk pola bearish trend.
Pada sekitar pukul 10.02 IHSG berbalik ke zona merah dan turun 0,12 persen atau 7,54 poin ke level 6.487,09 pada perdagangan pagi ini. Saham PT Gudang Garam Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 2,62 persen dan 0,65 persen menjadi penekan utamanya.
Baca: IHSG Dibuka Menguat Seiring Positifnya Bursa Saham Global
Sementara pergerakan IHSG pada pagi ini dibuka naik 0,1 persen. Angka itu setara dengan 6,47 poin di level 6.501,10 pada perdagangan pagi ini.
BISNIS