TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI membentuk satuan tugas atau satgas untuk menangani masalah operasional kereta saat terjadi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem yang dimaksud ialah hujan disertai petir yang belakangan mendera sejumlah daerah di Tanah Air.
Baca: Mudik Gratis, KAI Sediakan 9.150 Kursi Kereta Lokal Jatim
"Jangka pendek saya minta kepada PT KAI untuk membuat task force (satgas) menyelesaikan pekerjaan itu. Jadi, berkaitan dengan petir, sudah dibentuk suatu tim untuk menganalisa beberapa kejadian itu menyelesaikan dengan cara-cara teknis yang baik," ujarnya saat rapat bersama PT KAI di Stasiun Bogor, Kamis, 4 April 2019 dalam keterangan tertulis humas.
Budi Karya mengatakan selama ini petir kerap mengganggu operasional kereta api, khususnya kereta rel listrik Jabodetabek. Ia menyebut, KRL beberapa kali mengalami gangguan persinyalan dan sistem kelistrikan karena cuaca. Bahkan, sempat berhenti beroperasi.
Gangguan cuaca ini acap berimbas langsung kepada penumpang. Karena itu, Budi Karya menilai Satgas akan lebih sigap menyikapi kejadian terhambatnya operasional kereta bila KRL sewaktu-waktu terdampak cuaca buruk.
"Cuaca dapat lebih diantisipasi sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat, ujarnya. Tim juga digadang-gadang bakal menyelesaikan masalah yang katakan berkaitan dengan rel dan komponen lain.
Tak hanya menyoal satgas cuaca, Budi Karya mengatakan KAI perlu memutakhirkan sarana-prasarana perkeretaapian di Jabodetabek. Sebab, ia menilai saat ini minim dilakukan pembaharuan alat. Budi menduga, sarana-prasarana itu juga menyebabkan operasional kereta acap terganggu.
Budi Karya mengatakan pembentukan tim satgas dan pembaruan sarana-prasarana KRL ini merupakan target jangka pendek. “Perbaikannya jangka pendek, 2 minggu sampai 1 bulan hal-hal itu selesai," ujarnya.
Baca: PT KAI Siapkan 50 Kereta Tambahan untuk Lebaran
Selain program jangka pendek, Budi Karya menargetkan ada perbaikan infrastruktur kereta yang ditargetkan dalam jangka menengah selama 6 bulan atau 1 tahun. Ia meminta PT KAI berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membahas anggaran dan apa saja yang perlu diinvestasikan.