Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiket Pesawat Domestik Mahal, Wisatawan ke Lombok Turun Drastis

image-gnews
Kegiatan forest tracking atau lintas alam sejauh delapan kilometer di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Giri Menang, NTB, Sabtu 30 Maret 2019. TEMPO | Supriyanto Khafid
Kegiatan forest tracking atau lintas alam sejauh delapan kilometer di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Giri Menang, NTB, Sabtu 30 Maret 2019. TEMPO | Supriyanto Khafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata Lombok Lalu Moh Faozal menyatakan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Lombok turun signifikan selama periode Januari-Februari 2019. Ketimbang periode yang sama tahun lalu, jumlah wisatawan pada awal tahun ini merosot 40 persen.

Baca: Luhut Minta Garuda Turunkan Harga Tiket Pesawat, Nasib GIIA?

"Dihitung year on year memang merosot. Ada berbagai hal yang menyebabkan jumlah wisatawan menurun," kata Faozal saat dihubungi Tempo pada Selasa, 2 April 2019.

Faozal mengatakan kondisi ini terjadi lantaran adanya harga tiket pesawat yang melambung tajam. Menurut dia, harga tiket pesawat dari rute Jakarta ke Lombok kenaikannya mencapai 50 persen.

Selain lonjakan harga tiket, adanya pengurangan jumlah frekuensi penerbangan juga turut mempengaruhi melorotnya kunjungan wisatawan dari rute domestik. Pengurangan frekuensi penerbangan menuju Bandara Internasional Lombok paling signifikan tercatat terjadi untuk rute Jakarta - Lombok.

Semula, kata Faozal, penerbangan frekuensi penerbangan untuk rute tersebut mencapai 12 kali dalam sehari. Sedangkan sejak Januari, ia mengatakan rute tersebut hanya melayani 8 penerbangan. "Pengurangan frekuensi penerbangan dilakukan oleh Batik Air dan Citilink Indonesia," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penurunan jumlah wisatawan ini lantas berdampak pada okupansi atau tingkat keterisian hotel. Faozal menyebut, selama Januari, okupansi rata-rata hotel di Lombok hanya mencapai 20 persen. Padahal, bulan yang sama tahun 2018, okupansi hotel paling tidak berkisar di angka 40 persen. "Sangat terasa perbedaannya," ujar Faozal.

Baca juga: Minta Harga Tiket Pesawat Turun, Menhub: Demi Melindungi Konsumen

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat, telah terjadi penurunan jumlah penumpang pesawat rute domestik selama Februari 2019. Ketimbang bulan sebelumnya, total penumpang turun sebesar 15,46 persen.

Dalam rincian yang dipaparkan BPS, jumlah keseluruhan penumpang angkutan udara pada bulan itu hanya 5,6 juta orang. "Jumlah ini turun jauh dibanding Januari yang mencapai 6,6 juta orang," ujar Kepala BPS Suharyanto di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

1 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

3 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 jam lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

6 jam lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

19 jam lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

21 jam lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

1 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

1 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024


Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.