TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ikut berkomentar mengenai mahalnya tiket pesawat yang menjadi salah satu sebab inflasi pada Maret 2019. Ia meminta maskapai untuk selalu melihat keseimbangan di pasar.
Baca: BPS: Harga Tiket Pesawat Sumbang Inflasi 0,03 Persen
"Jangan mau menang sendiri, maskapai harus selalu melihat keseimbangan antara supply dan demand. Nah itu baru bagus," kata Luhut ditemui di kantornya, Senin, 1 April 2019.
Sebelumnya, rilis terbaru Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat kenaikan tarif angkutan udara menjadi sebab tingginya angka inflasi di beberapa daerah, seperti di Ambon. Secara total, BPS mencatat komponen angkutan udara memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen bulan ini.
Adapun secara umum, BPS mencatat inflasi pada Maret 2019 mencapai 0,11 persen atau 2,48 persen secara tahunan. Sedangkan inflasi tahun kalender selama Januari hingga Maret tercatat 0,35 persen.
Mengenai tiket pesawat yang dinilai mahal, Luhut mengatakan juga tidak ingin mendikte perusahaan atau maskapai untuk menurunkan harga. Ia menyampaikan, saat ini berbagai komponen tarif tiket seperti avtur sudah bisa dikendalikan oleh pemerintah.
"Kami tidak mendikte perusahaan-perusahaan itu. Jangan salah. Mereka kami sampaikan bahwa hey ini udah turun itu udah turun, avtur turun, masa kamu tetap mau naikin, yang benar aja dong," kata Luhut.
Sementara itu, Luhut menuturkan saat ini pemerintah masih terus berkoordinasi dengan seluruh maskapai terkait penurunan harga tiket.
Simak juga: BPS: Tiket Pesawat Domestik Mahal, Penumpang Internasional Naik
Luhut juga menambahkan dirinya enggan berkomentar banyak mengenai kebijakan Kementerian Perhubungan soal revisi tarif batas bawah tarif tiket pesawat. "Saya belum tahu berita terakhir, saya enggak bisa komentar. Mereka (maskapai) janjinya pada April ini ya, nanti saya tanya airline dan menterinya," kata Luhut.