TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan tarif angkutan udara seperti tiket pesawat yang terjadi pada triwulan pertama tahun ini menyumbang andil tumbuhnya inflasi pada Maret. Badan Pusat Statistik mencatat komponen angkutan udara memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen.
Baca juga: BPS: Inflasi Maret 0,11 Persen Akibat Bawang dan Tiket Pesawat
Kepala BPS Suharyanto mengatakan kondisi tersebut tak lazim. Biasanya, kelompok angkutan udara hanya akan menyumbang inflasi pada bulan-bulan tertentu. "Pattern tahun lalu, angkutan udara memberi andil inflasi hanya pada bulan-bulan tertentu atau libur-libur sekolah. Tidak biasa inflasi memberi sumbangan pada Februari dan Maret," ujarnya di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.
Pada bulan sebelumnya, yakni Februari, angkutan udara menyumbangkan inflasi sebesar 0,03 persen. Angka sumbangan ini lebih tinggi ketimbang periode Januari yang hanya 0,02 persen. Sementara itu, pada Desember 2019, tarif angkutan udara memberi andil inflasi hingga 0,19 persen.
Secara umum, BPS mencatat inflasi pada Maret 2019 mencapai 0,11 persen atau 2,48 persen secara tahunan. Sedangkan inflasi tahun kalender selama Januari hingga Maret tercatat 0,35 persen.
Menurut Suharyanto, sebanyak 82 kota di Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 31 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi secara keseluruhan paling tinggi tercatat terjadi di Ambon, yakni mencapai 0,86 persen dengan indeks harga konsumen atau IHK 132,17. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Bekasi dan Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 133,26 dan 143,56.
Pada bulan lalu, yakni Februari 2019, inflasi secara tahunan tercatat 3,06 persen. Sementara itu, inflasi inti bulanan 0,26 persen.
Baca berita tiket pesawat lainnya di Tempo.co