TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kembali meluncurkan investasi berupa surat utang saving bonds retail seri keenam atau SBR 006. SBR 006 mulai ditawarkan hari ini, 1 April, hingga 16 April 2019.
Baca: PLN akan Terbitkan Obligasi Global USD 1,5 M di Pertengahan 2019
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan, Loto S Ginting, mengatakan instrumen investasi ini ditawarkan dengan besaran Rp 1 juta. Ia mengatakan, SBR menjadi salah satu pilihan istrumen investasi yang aman lantaran dijamin pemerintah. "Instrumen (investasi) pembiayaannya oleh negara. Ini aman karena dijamin oleh negara," ucap dia saat peluncuran di Jakarta, 1 April 2019.
Kementerian Keuangan sendiri menetapkan target indikatif untuk SBR 006 maksimal Rp 5 triliun. Bila kupon SBR 006 telah menyentuh target maksimal, masyarakat tidak lagi bisa mengakses untuk memperoleh instrumen investasi.
SBR kupon mengambang dengan kupon minimal atau floating with floor ditetapkan sebesar 7,95 persen. Kupon mengambang berarti besaran kupon SBR bakal disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan.
Sementara itu, kupon minimal merupakan tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai jatuh tempo. SBR006 akan jatuh tempo pada 10 April 2021.
Adapun Kupon minimal mengacu pada BI 7 day reverse repo rate ditambah fixed spread 195 bps yang berlaku pada saat ini. "Berlaku kelipatan Rp 1 juta dengan maksimal 3 miliar," ujar Loto.
Loto mengatakan, dalam SBR seri ini, mitra distribusi investasi Kementerian Keuangan bertambah dari 11 menjadi 14 mitra. Adapun SBR 006 bisa diperoleh dengan sistem online atau daring yang disediakan oleh mitra distribusi bank. Di antaranya Bank BRI, BNI, BCA, Mandiri, Permata Bank, Maybank, Bank BTN. Kemudian perusahaan efek dan perusahaan efek khusus yang memiliki lisensi agen penjual reksa dana.
Kementerian Keuangan sebelumnya telah meluncurkan SBR seri 005 yang ditawarkan mulai 10 Januari. SBR 005 memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal
8,15 persen.