TEMPO.CO, Manado - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan meninjau pembangunan Jalan Tol Manado - Bitung di penghujung kunjungan kerjanya di Manado, Sulawsi Utara. Ia menargetkan tol Manado-Bitung beroperasi enam bulan lagi.
Baca juga: Jalan Tol Manado-Bitung Dapat Dilalui Hingga 5 Januari 2019
"Insya Allah nanti bulan September, maksimal Oktober sudah dioperasikan," ujarnya di Bandara Sam Ratulangi, Senin, 1 April 2019.
Jokowi mencoba jalan tol Manado-Bitung sambil menuju Bandara Sam Ratulangi untuk terbang ke Sorong, Papua Barat. Menurut dia, progres pembangunan tol tersebut sudah 80 persen selesai.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jalan Tol Manado-Bitung memiliki panjang 39,9 kilometer (Km) dan memiliki dua seksi.
Seksi 1 dari Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi sepanjang 14 Km dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Dari 14 Km tersebut, Seksi 1B sepanjang 7 Km ditargetkan rampung lebih dulu pada April 2019, sementara Seksi 1A ditargetkan selesai pada Juli 2019. Biaya konstruksi porsi pemerintah sebesar Rp 3 triliun.
Sementara untuk Seksi 2 dari Air Madidi-Bitung sepanjang 25 Km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jasa Marga Manado Bitung dengan progres per Januari 2019 sebesar 32 persen. Jalan tol ini memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Sukur, SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung.
Pembangunan ruas tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN). Lewat pembangunan ini pemerintah berharap mampu mengurangi biaya logistik produk ekspor dari Kota Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung sebagai pelabuhan ekspor di Provinsi Sulut. Keberadaan Tol juga akan menujung pengembangan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Tol Manado - Bitung dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 5,12 Triliun. Kehadiran Tol pertama di Sulut ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari saat ini sekitar 90-120 menit, menjadi sekitar 30 menit.