TEMPO.CO, Manado - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pagi hari ini dijadwalkan meresmikan tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) di Bandara Samratulangi Manado, Sulawesi Utara. Peresmian kawasan ekonomi khusus itu dilakukan sebelum berangkat menuju Papua Barat.
Baca: Jokowi Murka Pembangunan Kawasan Ekonomi di Batam Lambat
Tiga KEK yang akan diresmikan Presiden Jokowi adalah KEK Bitung, KEK Maloy dan KEK Morotai. Adapun peresmian KEK akan dipusatkan di Bandara Sam Ratulangi, Jalan AA Maramis Lapangan Mapanget, Manado.
Rencana peresmian ini juga dikuatkan dengan adanya surat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Nomor: KEK-201/SES.M.EKON/03/2019 tanggal 28 Maret 2019 perihal undangan peresmian pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK). KEK MBTK merupakan kawasan pusat agroindustri di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur.
Dalam surat undangan peresmian itu juga disebutkan bahwa Menko Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus mengundang Bapak Bupati Kutai Timur selaku Wakil Ketua Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Kaltim untuk hadir dalam acara peresmian tiga KEK. "Tiga KEK (Bitung, Morotai dan MBTK) di Kota Manado, Sulawesi Utara, 1 April 2019,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Kutai Timur, Imam Sujono Lutfi.
Terkait KEK, sebelumnya Presiden Jokowi pernah mengungkapkan kekesalannya terkait lambannya progres investasi di KEK khususnya di Batam. Dalam sambutannya di Rapat Terbatas Pengembangan Batam, di Kantor Presiden, Rabu, 12 Desember 2018, Jokowi mengatakan dirinya sudah memimpin rapat terkait percepatan pembangunan di Batam berkali-kali tapi hasilnya diakui masih jauh dari target."Pada 2015 Desember kita pernah bicara ini. (Pada) Januari 2016 kita pernah bicara ini. (Pada) Maret 2017 kita pernah berbicara ini. Sudah dirapatkan berkali-kali," ucapnya.
Baca: Diresmikan Jokowi, KEK Tanjung Kelayang Siap Sambut Turis Sedunia
Jokowi menjelaskan Batam dan sekitarnya memiliki posisi strategis yang bisa dikembangkan secara maksimal sehingga memiliki daya tarik yang bagus. Oleh karena itu, Batam juga diharapkan menjadi kawasan ekonomi yang mampu menarik investor. "Saya minta Menko Perekonomian untuk menyampaikan perkembangan di Batam. Proses transformasi dari free trade zone ke kawasan ekonomi khusus," ujarnya.
BISNIS