Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Netflix dan Hooq Dianggap Bangkitkan Industri Film RI

Reporter

image-gnews
Dari kiri: Billy Magnussen, Julia Garner, Emma Stone, Jonah Hill, Justin Theroux, dan Trudie Styler menghadiri premier miniseri Netflix, <i>Maniac</i>, di New York, Kamis, 20 September 2018. AP/Christopher Smith
Dari kiri: Billy Magnussen, Julia Garner, Emma Stone, Jonah Hill, Justin Theroux, dan Trudie Styler menghadiri premier miniseri Netflix, Maniac, di New York, Kamis, 20 September 2018. AP/Christopher Smith
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Hari Film Nasional, Dewan Penasihat Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) Sheila Timothy menyatakan kehadiran platform menonton film secara streaming seperti Netflix tidak membawa dampak negatif bagi industri perfilman Indonesia.

Baca juga: Netflix Resmi Batalkan Kerja sama dengan Marvel

Sebaliknya, layanan streaming seperti itu justru membuka harapan bagi pembuat film untuk memperluas distribusi produk mereka ke berbagai media. Jika sebelumnya tayangan film hanya mentok dipasarkan melalui bioskop dan televisi, maka saat ini produksi-produksi sineas Indonesia bisa juga ditawarkan ke platform film daring. “Berarti ada wadah penayangan baru di luar bioskop, tv,” ujar Sheila kepada Bisnis, Jumat, 29 Maret 2019.

Dia mengakui platform streaming film memang banyak memiliki serial produksi sendiri untuk ditawarkan ke penonton. Tetapi, hal itu tidak dianggapnya sebagai ancaman serius.

Sheila menganggap kehadiran layanan macam Netflix dan Hooq justru membangkitkan dunia perfilman karena mereka banyak membeli hak siar film-film produksi dalam negeri. Platform macam itu juga dipercaya bisa menggerus popularitas situs-situs penyedia film ilegal yang masih bisa diakses luas masyarakat melalui jaringan internet.

Menurut produser film Pintu Terlarang itu, pada era digital, produsen film justru mendapat tantangan dari munculnya medium baru pembajakan film. Jika sebelumnya banyak film yang dibajak dan dipasarkan melalui DVD, maka sekarang hasil pembajakan bisa diakses melalui sejumlah situs di internet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“(Tantangan yang justru dihadapi di era digital) Lebih ke pembajakan film. (Platform film daring) Bukan tantangan, tapi peluang untuk makin berkembang. Dengan adanya platform legal, semoga [situs] yang ilegal bisa hilang,” tuturnya.

Pendapat sama juga dikemukakan Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Chand Parwez. Dia mengatakan pelaku industri film nasional harusnya tak memandang kehadiran platform OTT film sebagai tantangan.

Platform semacam Netflix dan HOOQ disebutnya hanya bersifat pelengkap untuk para pencinta film. Itu artinya, kehadiran layanan streaming film tak bisa menggantikan posisi bioskop sebagai medium utama penyaluran film karya sineas dalam negeri.

“Itu dua dunia yang sangat berbeda. Beda treatment. Jadi, ada Netflix bukan berarti orang tak bisa ke bioskop. Orang ke bioskop belum tentu tak perlu buka internet dan menonton di platform yang ada. Saling melengkapi, kan disebutnya complementarybukan substitute,” papar Chand kepada Bisnis, 26 Maret 2019.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Netflix Dikabarkan Garap Serial Pride and Prejudice, Dolly Alderton Jadi Penulis Naskah

18 jam lalu

Film Pride and Prejudice. Foto Variety.
Netflix Dikabarkan Garap Serial Pride and Prejudice, Dolly Alderton Jadi Penulis Naskah

Novel klasik Pride and Prejudice dikabarkan akan diadaptasi menjadi serial di Netflix.


5 Karya Terpopuler Haruki Murakami

19 jam lalu

Haruki Murakami (IMDb)
5 Karya Terpopuler Haruki Murakami

Novel Haruki Murakami berjudul Hear the Wind Sing, memenangkan penghargaan Gunzou untuk penulis pemula pada 1979


5 Film yang Dibintangi Kate Beckinsale, Terbaru Canary Black

21 jam lalu

Film Canary Black yang dibintangi Kate Beckinsale. Dok. Istimewa
5 Film yang Dibintangi Kate Beckinsale, Terbaru Canary Black

Kate Beckinsale membintangi film terbaru, Canary Black. Ia berperan sebagai Avery


10 Pelaku Industri RI dan Perusahaan Jepang Raih Kesepakatan Kerja Sama Senilai USD 10 Juta

1 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi air conditioner (AC) di LG Factory, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten. Tempo/Tony Hartawan
10 Pelaku Industri RI dan Perusahaan Jepang Raih Kesepakatan Kerja Sama Senilai USD 10 Juta

Sepuluh pelaku industri manufaktur asal Indonesia meneken kesepakatan kerja sama senilai US$ 10 juta dengan perusahaan-perusahaan Jepang.


Bersiap Bentuk Komite Pengembangan Keuangan Syariah, OJK: Peran Penting Pertumbuhan Ekonomi

1 hari lalu

Logo OJK. wikipedia.org
Bersiap Bentuk Komite Pengembangan Keuangan Syariah, OJK: Peran Penting Pertumbuhan Ekonomi

OJK sedang menggagas pembentukan Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS).


Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih 60 Tahun Barkarya dalam Lagu dan dan Film

1 hari lalu

Ratu dangdut, Elvy Sukaesih belum lama ini menjalani perawatan di rumah sakit karena dinyatakan positif Covid-19. Info tersebut datang dari putrinya, Fitria Elvy dalam video IG TV di akun Instagramnya, Sabtu, 19 September 2020. instagram.com/elvy_sukaesih
Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih 60 Tahun Barkarya dalam Lagu dan dan Film

Elvy Sukaesih telah berkarier selama 60 tahun yang menghasilkan karya-karya dalam dunia musik dan film beserta lika-liku hidupnya.


Review Canary Black: Aksi Menegangkan Kate Beckinsale di Tengah Konspirasi Global

2 hari lalu

Film Canary Black yang dibintangi Kate Beckinsale. Dok. Istimewa
Review Canary Black: Aksi Menegangkan Kate Beckinsale di Tengah Konspirasi Global

Film Canary Black karya sutradara Pierre Morel dibintangi Kate Beckinsale sebagai agen CIA dan tayang di bioskop mulai 11 Oktober 2024.


Sama-sama People Pleaser, Prilly Latuconsina Akui Mirip Tari di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

2 hari lalu

Prilly Latuconsina. Foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Sama-sama People Pleaser, Prilly Latuconsina Akui Mirip Tari di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Prilly Latuconsina menggunakan pengalaman pribadinya untuk menghidupkan karakter Tari di film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis.


Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mentri ESDM Bahlil Lahadalia saat menghadiri Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

Pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto semakin dekat. Sejumlah nama menteri Jokowi dikabarkan masih ada.


Alasan Bront Palarae Main Film The Cursed Land Ada Hubungannya dengan Pengabdi Setan

2 hari lalu

Aktor asal Malaysia, Bront Palarae. TEMPO/Marvela
Alasan Bront Palarae Main Film The Cursed Land Ada Hubungannya dengan Pengabdi Setan

Bront Palarae pernah membintangi Pengabdi Setan karya Joko Anwar dan kini bermain film horor Thailand, The Cursed Land.