TEMPO.CO, Jakarta – Pengusaha Dato Sri Tahir memuji Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dinilai mampu memanfatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selama lima tahun menjabat, Jokowi dipandang mumpuni mengisi tren pertumbuhan ekonomi dengan membangun infrastruktur.
Simak: Dato Sri Tahir Beberkan Tiga Cara Jadi Pengusaha Sukses
“Growth yang baik itu seperti Pak Jokowi, mengisi dengan infrastucture. Ini hal yang produktif dibanding Jepang, Singapura, Tiongkok,” ujar Tahir dalam diskusi The Founders bertajuk “How to be A Good Entrepreneur” yang digelar Tempo pada Rabu petang, 27 Maret 2019, di kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat, Jakarta.
Pengembangan infrastruktur ini akan berdampak secara tak langsung untuk pertumbuhan di banyak sektor pada masa pasca-pembangunan. Lewat realisasi pembangunan proyek-proyek tersebut pula, pemerintah dinilai produktif membuka keran konektivitas.
Tahir menambahkan, hal yang berbeda terjadi di Cina. Beberapa tahun belakangan, ia berpandangan pemerintah Negeri Tirai Babu memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dengan kegiatan konsumtif. “Itu akan bahaya,” ujarnya.
Simak: Dato Sri Tahir: Growth yang Baik adalah yang Diisi dengan Infrastruktur
Padahal, Cina di masa pemerintahan Wen Jiabao pernah mengisi tren pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur high-speed rail atau kereta cepat. Kereta ini menghubungkan Beijing dan Shanghai yang berjarak sekitar 29 ribu kilometer.
Tahir mengakui, keuntungan dari pembangunan high-speed rail bukan berasal dari penjualan tiket moda transportasi secara langsung. Namun, ia menghitung dampak ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat setelah high-speed rail beroperasi. “Untungnya sampai sekarang hanya 6 persen. Tapi tempat yang dilewati ini ada kemakmuran,” ujar Dato Sri Tahir.
Badan Pusat Statistik mencatat, mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2016. Pada 2016, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik di angka 5,07 persen. Tren pertumbuhan ekonomi terus membaik setelah menjejak 5,07 persen pada 2017 dan mencapai 5,17 persen pada 2018.
Kendati pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen atau yang terbaik sejak 2014, nilai tersebut masih belum mencapai target.
Simak: Video lengkap Dato Sri Tahir
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR