Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku serasa kembali ke rumah ketika datang ke Kementerian Perindustrian. "Saya ini kok seperti kembali ke rumah juga. Karena saya di sini (jadi) menteri cuma 6 bulan, termasuk menteri yang terpendek. (Baru) 6 bulan dipecat oleh Gus Dur," kata JK di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
BACA: JK Minta Masjid Tak Dijadikan Tempat Kampanye
JK memang pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan Gus Dur. Ia mulai menjabat pada 26 Oktober 1999 hingga 24 Agustus 2000. Selain menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan, JK juga merangkap sebagai Kepala Bulog. Kini, tiga lembaga tersebut terpisah.
JK menceritakan, saat masih menjabat, ia masih memiliki tiga kantor yang besar. Namun, ia memilih berkantor di Kementerian Perindustrian sebagai kantor utama. Sebab, ruangan kantor Kementerian Perindustrian tidak mewah. "Paling sederhana keadaannya dibandingkan Kantor Bulog yang mewah, Kantor Perdagangan mewah. Tidak berarti paling kurang baik," ujar Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku memilih kantor paling sederhana karena saat itu ekonomi sedang mengalami krisis. Sehingga, ia malu dengan tamu yang datang jika kantor menteri terlihat mewah, sementara kondisi perekonomiannya krisis.
Ternyata firasatnya benar. Setelah seminggu menempati kantornya, ternyata IMF datang bertamu. "Dia lihat, kursi tua kantor tua, saya jadi tidak merasa bersalah. Itu sebabnya kenapa saya memilih kantor ini bukan Kantor Perdagangan, bukan Kantor Bulog," Kalla menjelaskan.
Menurut JK, keadaan kantor Kementerian Perindustrian kini telah berubah menjadi lebih mewah. Karena itu, ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang dengan segala upaya telah memperbaiki kantor tersebut.