Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonom: Bonus Demografi Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi

image-gnews
Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.  Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2019. Angka itu turun dibandingkan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen pada 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2019. Angka itu turun dibandingkan dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen pada 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Center of Reform in Economics (CORE) Hendri Saparini mengatakan bonus demografi yang bakal dialami Indonesia memiliki potensi untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Menurut Hendri, pola pertumbuhan tinggi saat terjadi bonus demografi tersebut menjadi pola umum yang terjadi di negara-negara lain di dunia.

Baca juga: Neraca Perdagangan Surplus, Darmin: Pertumbuhan Jangan Terganggu

"Inilah kesempatan besar bagi Indonesia. Apakah optimistis untuk tumbuh lebih tinggi?," kata Hendri saat menjadi pembicara dalam acara diskusi "100 Ekonom Perempuan Memandang ke Depan" di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Selasa 26 Maret 2019.

Hendri mengatakan dia optimistis dengan pertumbuhan demografi yang tinggi itu. Hal ini didasarkan pada beberapa data dan fakta mengenai kondisi ekonomi Indonesia pada 2018 kemarin.

Misalnya sepanjang 2018, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,17 persen di tengah ketidakpastian global. Hendri juga menjelaskan pertumbuhan tersebut terjadi di tengah-tengah harga komoditas yang menurun.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi meningkat dibandingkan 2017 yang tercatat tumbuh 5,07 persen. Selain itu, angka pertumbuhan 2018 itu, tercatat menjadi pertumbuhan tertinggi sejak empat tahun terakhir. Adapun pada 2019 ini, pemerintah mematok target pertumbuhan mencapai angka 5,3 persen tahun ini.

Kendati demikian, Hendri mengingatkan, pemerintah juga memiliki tantangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tantangan itu berasal dari masih minimnya sektor-sektor utama yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi. Saat ini komoditas atau raw material masih menjadi sandaran utama ekspor.

Hendri melanjutkan, tantangan lain adalah belum tumbuhnya industri manufaktur. Saat ini, pertumbuhan industri manufaktur masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain, dan juga di area ASEAN.

Kemudian, kata Hendri, pemerintah juga perlu memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, meski saat ini 59 persen tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah namun kondisi ini masih bisa dimanfaatkan. Sebab justru banyak negara kekurangan tenaga kerja untuk mendorong industri.

"Misalnya Thailand yang sekarang menghadapi itu, memasuki era menua, di mana tenaga kerja produktif lebih sedikit. Sementara Indonesia sebaliknya, maka harus dioptimalkan agar tercipta pertumbuhan yang inklusif," kata dia. 

Hendri juga menekankan, pemerintah juga perlu mengoptimalkan perkembangan teknologi untuk mendorong perekonomian. Apalagi pemerintah telah menyiapkan infrastruktur internet lewat Palapa Ring maupun infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

2 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

8 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

18 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

24 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

27 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

29 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

30 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

30 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.