TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau jalan tol Cisumdawu sebagian seksinya ditargetkan bisa dipergunakan Lebaran 2019 ini. “Diharapkan Seksi II, Rancakalong-Sumedang, alternatif Cadas Pangeran bisa dilalui (untuk Lebaran), bahkan mungkin sampai Cimlaka (Seksi III),” kata dia di Bandung, Senin, 25 Maret 2019.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong Dapat Dana Pinjaman Rp 3,3 T
Iwa mengatakan jalan tol Cismdawu dibagi dalam 6 seksi. Seksi I dan II sepanjang 28,8 kilometer digarap pemerintah. Sementara selebihnya Seksi III-VI sepanjang 33,215 kilometer digarap oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). “Progresnya cukup signifikan,” kata dia.
Seksi I sepanjang 11,45 kilometer trase Jatinangor-Rancakalong pengadaan lahannya sudah 65,86 persen. “Konstruksinya sudah 14,26 persen untuk Jatinangor-Rancakalong,” kata dia.
Seksi II sepanjang 17,35 kilometer trase Rancakalong-Sumedang pembebasan lahan sudah 92 persen. Konstruksi fisik sudah 81,71 persen. Di rute tersebut terdapat terowongan sepanjang 471 meter yang sudah rampung pengerjaannya. “Seksi II ini diharapkan di Lebaran sudah bisa digunakan,” kata Iwa.
Iwa mengatakan, Seksi III trase Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,5 kilometer, bagian yang dikerjakan oleh BUJT pembebasan lahan sudah 99,74 persen. “Konstruksinya sudah hampir 60 persen,” kata dia. Sisanya masih pembebasan lahan.
Seksi IV sepanjang 8,2 kilometer trase Cimalaka-Legok, pengadaan lahan baru 8,36 persen, lalu Seksi VI trase Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 6,065kilometer pembebasan lahan baru 16,17 persen. Sementara Seksi V untuk trase Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer belum dimulai pembebasan lahan.
“Diharapkan Seksi I, II, dan IIII dari Jatinangor-Rancakalong-Sumedang-Cimalaka itu di tahun 2019 ini selesai. Dan untuk total keseluruhan itu selesai di 2020,” kata Iwa.
Iwa mengatakan, jalan tol ini menjadi tumpuan akses menuju bandara Kertajati. “Dari Bandung menuju Kertajati itu bisa 45 menit. Menuju Kertajati akan dilanjutkan dengan jalan tol sepanjang 2 kilometer. Lahannya juga sudah dibebaskan. Nanti dari Cisumdawu akan tembus langsung ke Kertajati,” kata dia.
Anggaran untuk membangun Jalan Tol Cisumdawu keseluruhan menembus hampir RP 10,48 triliun. Biaya konstruksi Rp 5,58 triliun, dan biaya pembebasan lahan Rp 4,8 triliun. “Seksi I dan II dibiayai pemerintah, untuk Seksi III-VI itu oleh BUJT. Tapi konsesinya dari Seksi I-VI itu nanti oleh BUJT,” kata dia.
Direktur PT Jasa Sarana, Dyah SH Wahjusari, anggota konsorsium PT CKJT, membenarkan, Jalan Tol Cisumdawu Seksi III yang digarap BUJT kosntruksi sudah 60 persen. “Seksi III bisa dikejar (untuk Lebaran), tapi mungkin belum operasional, belum operasi penuh 100 persen, tapi fungsional bisa, sampai lapis beton,” kata dia, Senin, 25 Maret 2019.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah provinsi Jawa Barat menunggu penyelesaian jalan tol Cisumdawu diantaranya untuk memaksimalkan pengembangan bandara Kertajati, lebih jauh lagi untuk pengembangan kawasan segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban). “Jalan tol Cisumdawu baru setengahnya, dan Kertajati belum bisa maksimal, karena kalau kita paksakan pindah, akesnya belum (selesai), sehingga perubahan belum terasa. Kita dorong sekali hadir, maka kawasan baru segitiga Rebana, Kertajati, bisa maksimal,” kata dia, Senin, 25 Maret 2019.