TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah bus yang akan beroperasi saat masa mudik Lebaran 2019 meningkat 20-25 persen terimbas lonjakan harga tiket pesawat. Ketimbang tahun lalu, bis yang bakal mengangkut pemudik diprediksi bertambah sesuai dengan permintaan lantaran masyarakat mulai beralih dari angkutan udara ke darat.
Baca: Komisi V DPR Cecar Menhub Budi Karya soal Harga Tiket Pesawat
“Sekarang ini adalah kebangkitan era bus karena tiket pesawat mahal,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat ditemui dalam acara silaturahmi bersama para pengusaha angkutan darat di Taman Mini Indonesia Indah pada Ahad, 24 Maret 2019.
Menurut Budi Setiyadi, ada banyak pertimbangan yang membuat masyarakat akhirnya kembali memilih moda bus. Selain karena harga tiket pesawat relatif tinggi, waktu tempuh mudik dengan bus dari Jakarta ke kota-kota di Jawa Barat hingga Jawa Timur saat ini lebih singkat. Musababnya, jalan jalan Trans Jawa telah beroperasi.
Menurut Budi Setiyadi, adanya jalan tol Trans Jawa efektif menekan waktu perjalanan hingga sekitar 5 jam. Dia mencontohkan perjalanan pemudik dari Jakarta ke Solo. Saat ini, kata Budi Setiyadi, waktu tempuh dari Jakarta ke Solo diklaim hanya 7 jam.
Tak hanya soal kecepatan waktu tempuh. Jumlah armada pun berpengaruh. Budi Setiyadi menjabarkan, pada 2018, jumlah kendaraan bus meliputi AKAP, bus pariwisata, dan AKDP ialah 50.317. Jumlah armada ini meningkat ketimbang tahun lalu yang hanya 49.613 armada.
Baca: Tiket Pesawat Mudik Lebaran ke Jawa Masih Ada, Intip Harganya
Budi Setiyadi menyampaikan, pertumbuhan jumlah armada dan peningkatan permintaan masyarakat terhadap bus harus diimbangi dengan perawatan. Adapun perawatan tak hanya berlaku untuk armada bus, tapi juga pengemudinya.
Simak berita terkait tiket pesawat lainnya di Tempo.co.