Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Fed dan Risiko Rendah Picu Modal Asing Masuk Indonesia

image-gnews
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal (tengah) dan Direktur Eksekutif  Departemen Statistik BI, Yati Kurniati saat mengelar konferensi pers mengenai Neraca Pembayaran Indonesia kuartal IV 2018 di Kantor BI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal (tengah) dan Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Yati Kurniati saat mengelar konferensi pers mengenai Neraca Pembayaran Indonesia kuartal IV 2018 di Kantor BI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing atau capital inflow pada kuartal I tahun 2019 saat ini sudah mencapai Rp 74,4 triliun. Angka tersebut berasal dari akumulasi Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 62,5 triliun dan saham sebesar Rp 11,9 triliun.

Baca: Maret 2019, Gubernur BI Sebut Dana Asing Masuk Capai Rp 89,46 T

“Aliran modal asing yang masuk ke negara berkembang atau emerging market, termasuk Indonesia memang sedang terus meningkat," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, IGP Wira Kusuma saat pelatihan wartawan ekonomi dan moneter di Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2019.

Dari kajian yang dilakukan, ujar Wira, derasnya modal asing yang mengalir terutama dipicu makin turunnya tingkat ketidakpastian dan risiko negara berkembang beberapa waktu terakhir. Sehingga meningkatkan kepercayaan investor menggiring modal ke Indonesia. "Selain itu, situasi pasar keuangan global juga membaik, ketidakpastian makin berkurang," ujarnya.

Angin segar yang ditunjukkan Bank Sentral AS atau Federal Reserve atau The Fed dengan menahan laju suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) di level 2,25-2,5 persen mau tak mau ikut memberi dampak positif bagi Indonesia.

Langkah The Fed tersebut membuat likuiditas global membaik dan modal asing yang masuk Indonesia akhirnya meningkat tajam bahkan neraca modal mengalami surplus. "Keputusan The Fed yang dovish (longgar) ini jelas menguntungkan kita, neraca modal surplus lebih besar lagi akibat aliran modal asing yang meningkat," ujar Wira

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BI juga mengikutinya dengan menjaga suku bunga acuan BI atau BI-7 Day Repo Rate stabil sehingga daya pasar keuangan domestik tetap menarik.

Meski demikian, Wira mengingatkan agar tidak boleh lengah di tengah membaiknya pasar keuangan global itu.Terutama karena masih adanya situasi rentan dan fluktuatif terkait dinamika perang dagang AS- China serta keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengamini jika langkah The Fed memang menguntungkan ekonomi Indonesia. "Malah ada kemungkinan kalau FFR bakal diturunkan sebesar 25 bps tahun ini, itu jelas semakin menguntungkan Indonesia karena artinya inflow (arus modal masuk) semakin bertambah," ujarnya.

Ryan menyarankan di tengah situasi pasar keuangan global yang menguntungkan ini, Indonesia menggunakannya untuk berbenah. Terutama pembenahan pada sektor yang dinilai menjadi ganjalan pendongkrak pertumbuhan ekonomi seperti defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) serta perbaikan sektor ekspor.

Simak artikel lainnya tentang The Fed dan modal asing di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

8 jam lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.


Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Seiring Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

13 hari lalu

Petugas menghitung pecahan uang 100 dolar AS di tempat penukaran valuta asing Dolarindo, Blok M, Jakarta, Selasa, 10 November 2020. Rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan pada hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Seiring Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan perkembangan nilai tukar rupiah lebih baik pada semester II 2024. Kenapa?


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

15 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

22 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

23 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


Sehari Setelah KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Segini Nilai Tukar Rupiah dan IHSG

27 hari lalu

Petugas melintas di ruang utama lantai Bursa Efek Infonesia, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.262-7.276. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Setelah KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Segini Nilai Tukar Rupiah dan IHSG

KPU umumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 pada 20 Maret 2024, bagaimana respons pasar saham IHSG dan nilai tukar rupiah sehari setelahnya?


Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

27 hari lalu

Ilustrasi bitcoin. Pexels
Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

Bitcoin (BTC) diperkirakan kembali menembus rekor dan mencapai level all-time high (ATH) sebelum memasuki wilayah overbought atau keadaan jenuh beli.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat di Rentang Rp 15.630-15.680 per Dolar AS

27 hari lalu

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat di Rentang Rp 15.630-15.680 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi fluktuatif. Sentimennya adalah penetapan hasil Pemilu dan kebijakan suku bunga The Fed


Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

28 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.


Harga Emas Antam Hari Ini Naik ke Rp 1.210.000 per Gram, Akankah Tembus Rekor Baru?

37 hari lalu

Pedagang menata emas Antam di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Harga emas Antam ini menjadi yang terendah dalam sejak 23 Juli 2020 atau sekitar tujuh bulan yang lalu. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Harga Emas Antam Hari Ini Naik ke Rp 1.210.000 per Gram, Akankah Tembus Rekor Baru?

Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam naik menjadi Rp 1.210.000 per gram dalam perdagangan hari ini, Selasa, 12 Maret 2024.