TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan moda raya terpadu atau MRT akan diresmikan pada Ahad, 24 Maret 2019. Peresmian kereta cepat besutan PT Mass Rapid Transit tersebut rencananya dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
BACA: Jokowi Sebut MRT Jakarta Simbol Peradaban Baru Indonesia
“Tapi belum dibuka untuk komersial,” ujar Budi saat ditemui di Stasiun MRT Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Maret 2019.
Budi mengatakan, pihaknya memang belum akan membuka layanan komersial setelah Jokowi meresmikan MRT. Artinya, kereta MRT dalam waktu dekat hanya akan melayani penumpang untuk kepentingan uji coba.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, ujar Budi, akan lebih dulu merembuk sejumlah problem teknis yang belum kelar. Masalah tersebut meliputi gerakan kereta, persiapan depo, dan suara kereta yang ia sebut masih “noisy” atau berisik.
Hingga saat ini, Kementerian belum menentukan kapan kereta akan dibuka untuk masyarakat umum. “Soal komersialnya, kami akan bahas berapa lama pihak-pihak terkait bisa menyelesaikan teknisnya,” ucap Budi Karya.
MRT sebelumnya telah diujicobakan sejak 12 Maret 2019. Kereta modern ini bakal menghubungkan Bundaran HI hingga Lebak Bulus dalam waktu 30 menit. Sekali angkut, MRT dapat menampung 1.200 hingga 1.800 orang.
Setelah beroperasi, proyek ini akan memiliki 16 rangkaian kereta dengan enam gerbong setiap rangkaiannya. Direktur PT MRT William P Sabandar, pada 6 Maret lalu, mengatakan MRT fase I telah 99 persen rampung.