Rekaman data penerbangan menunjukkan input kolom kontrol akhir dari co-pilot lebih lemah daripada yang dibuat sebelumnya oleh kapten pilot.
“Ini seperti ujian dimana ada 100 pertanyaan dan ketika waktunya habis Anda hanya menjawab 75. Jadi, kamu panik. Ini adalah kondisi time-out,” terang sumber ketiga, sebagaimana diberitakan Reuters.
Kapten kelahiran India itu pada akhirnya terdengar terdiam, sementara co-pilot asal Indonesia menyerukan "Allahu Akbar". Yang terjadi sesudahnya tragis. Pesawat itu menghantam perairan laut dan menewaskan total 189 orang di dalamnya.
Badan investigasi kecelakaan udara Prancis, BEA, pada Selasa, 19 Maret 2019 mengatakan, rekaman data penerbangan dalam kecelakaan Ethiopian Airlines pertengahan Maret ini yang menewaskan 157 orang menunjukkan "kesamaan yang jelas" dengan bencana Lion Air.
Dua buah pesawat jenis Boeing 737 MAX yang berada di fasilitas produksi di Renton, Washington, 11 Maret 2019. Lion Air yang menghentikan sementara pengoperasian (temporary grounded) 10 (sepuluh) pesawat Boeing 737 MAX 8. REUTERS/David Ryder
Sementara itu, Boeing Co. menolak memberikan komentarnya pada Rabu, 20 Maret 2019, karena investigasi masih tengah berlangsung. Produsen pesawat asal AS itu mengatakan ada prosedur untuk menangani situasi tersebut.
Kru yang berbeda di pesawat yang sama pada malam sebelum kecelakaan pada 29 Oktober mengalami masalah yang sama tetapi mampu menyelesaikannya, menurut laporan pada November. Tapi mereka tidak menyampaikan informasi tentang masalah yang mereka alami kepada awak pesawat berikutnya.
Sejak tragedi Lion Air, Boeing sebenarnya telah mengupayakan peningkatan perangkat lunak untuk mengubah seberapa banyak otoritas yang diberikan kepada Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver, atau MCAS, sistem anti-stall baru yang dikembangkan untuk 737 MAX.
Penyebab kecelakaan Lion Air belum ditentukan, tetapi laporan awal menyebutkan sejumlah faktor di antaranya sistem Boeing, sensor, serta prosedur pemeliharaan dan pelatihan maskapai penerbangan.
BACA: Setelah Jatuh, Perangkat Lunak Boeing 737 Max 8 Diperbarui
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono, pekan lalu mengatakan laporan itu dapat dirilis pada Juli atau Agustus ketika pihak otoritas berusaha mempercepat penyelidikan pascakecelakaan Ethiopian Airlines. Ia pun menolak mengomentari isi rekaman suara kokpit.