TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) dari maskapai penerbangan AirAsia Group, Tony Fernandes memutuskan berhenti menggunakan media sosial Facebook. Ini adalah bentuk protes Tony karena Facebook menayangkan siaran langsung aksi terorisme dan penembakan di Masjid di Cristchurch, Selandia Baru.
Baca: AirAsia Dipanggil KPPU Tak Datang: Kami Tak Pernah Terima Surat
"Facebook bisa melakukan lebih banyak hal untuk menghentikan sebagian dari ini (kejahatan)," tulis Tony di akun twitternya @tonyfernandes pada Senin, 18 Maret 2019 kepada 1,29 juta pengikutnya. Cuitan ini dikomentari sebanyak 42 kali dan disukai oleh 403 orang.
Sebelumnya, kejadian terorisme terjadi di dua masjid di Christchurch, sesaat sebelum salat Jumat, 15 Maret 2019. Serangan yang dilakukan Brenton Harrison Tarrant menewaskan seluruhnya 49 jamaah. Mereka terdiri dari 41 orang di Masjid Al Noor dan 7 di masjid Linwood. Sedangkan satu korban tewas di rumah sakit setempat.
Dalam aksinya, Brenton Tarrant merekam aksi penembakannya lewat Facebook. Meski itu telah dicopot beberapa saat kemudian, namun video siaran langsung tersebut sudah kadung menyebar ke berbagai platform media sosial. Walhasil, perdebatan pun muncul ihwal peran media sosial dalam situasi kriminal seperti ini.
Penyebaran video ini pun juga sampai ke Indonesia. Walhasil hingga Sabtu siang, pukul 12.00 WIB, 16 Maret 2019, tim Pengais Konten Negatif (AIS) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menghapus sebanyak 1.816 konten internet yang memuat aksi terorisme di Selandia Baru. Dari total tersebut, konten terbanyak bersumber dari media sosial Instagram.
Total konten yang dihapus oleh Kominfo dari instagram berjumlah 896, diikuti Twitter 512, Facebook 274, dan Youtube 134 konten. "Kami juga berikan peringatan (kepada pemilik akun media sosial atau situs)," kata Ferdinandus saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019
Adapun langkah Bos AirAsia Tony Fernandes ini serupa dengan aksi protes yang pernah dilakukan oleh figur bisnis lainnya. Sebelumnya, pendiri mobil listrik Tesla, Elon Musk dan co-founder Apple Steve Wozniak menghapus akun Facebook mereka sebagai bentuk protes pasca insiden kebocoran data pribadi pengguna pada 2018.
FAJAR PEBRIANTO | NIKKEI