TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengajak para pengusaha India untuk berinvestasi di Indonesia. Hal itu Luhut sampaikan dalam 2nd Indonesia India Infrastructure Forum.
BACA: Luhut: RI Belum Akan Protes ke WTO Soal Regulasi Sawit
Luhut mengatakan, bahwa banyak sektor yang bisa digali oleh pengusaha India untuk menanamkan investasi di Indonesia. "Pemerintah Indonesia juga akan berusaha memfasilitasi kebutuhan bisnis dari India untuk berinvestasi di Indonesia," kata Luhut di Hotel Westin, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019.
Menurut Luhut, saat ini pemerintah sedang fokus pada pembangunan sumber daya manusia. Seperti program vokasi yang terus dieratkan dengan industri agar saling terhubung dan lebih bermanfaat. Luhut juga mengatakan, seperti kepada negara-negara lain yang berinvestasi, harus mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga memuji produk-produk pertanian India yang saat ini sangat baik. "Kami juga melihat dunia mengapresiasi India, kami lihat bagaimana India baik dalam mengatur ekonomi dan negara," ujar Luhut.
BACA: Penyakit Mulut dan Kuku, Kementan Awasi Daging Kerbau Asal India
Di lokasi yang sama, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin mengatakan India sudah menyatakan minat tertarik untuk investasi di wilayah Sabang dan Aceh. Menurut dia kerja sama yang akan dibangun di Aceh dan Sabang akan menguntungkan kedua negara.
Menurut dia, India memerlukan pasokan logistik dari Aceh dan Sabang. Sedangkan Indonesia juga berkepentingan untuk melakukan ekspor dari sana. "Jadi kelihatannya salah satu daerah prioritas kita untuk kerja sama dengan India adalah Sabang dan Aceh," ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan salah satu yang akan dikembangkan adalah pelabuhan. Juga, India membutuhkan bahan baku dan bahan bangunan dari Aceh untuk pembangunan di Nicobar dan Andaman.
Menurut dia pembicaraan sudah mulai berjalan, juga kunjungan dan persiapan sudah dilakukan. "Mereka sudah beberapa kali ke Sabang," ujar Ridwan.
Namun, kata dia investasi belum diputuskan mau berapa nilainya. Tapi, kata dia, yang pasti perencanaannya mengarah ke sana. "Mereka sudah melakukan kunjungan dan melihat apa saja yang bisa diekspor dari sana, termasuk tim teknis India sudah datang ke sana," ujarnya.
Menurut Ridwan, India memilih Sabang dan Aceh karena lokasi yang dekat dan strategis. "Keduanya tentu sama-sama berada di kawasan strategis perdagangan, karena langsung masuk selat Malaka. jadi sama-sama memperkuat eksistensi kedua negara di kawasan itu," ujarnya.
Baca berita tentang Luhut lainnya di Tempo.co.