TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan memerintahkan pembangunan dermaga Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang mangkrak sejak 2012, dilanjutkan.
Baca juga: Ekonomi Global Melambat, Luhut Yakin Turis Asing Tak Berkurang
"Saya sudah perintahkan ke jajaran dan sudah meninjau langsung lokasi dermaga Cikahuripan yang memang tidak layak. Maka dari itu permintaan ini akan saya rapatkan sehingga satu sampai dua minggu ke depan bisa diputuskan untuk dibangun," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Selasa, 19 Maret 2019.
Luhut diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk membereskan semua fasilitas yang menyangkut kepentingan banyak orang dan untuk bekerja dengan cepat dalam memberikan pelayanan.
Salah satunya pembangunan dermaga ini. Apalagi informasi dari nelayan jika ingin melaut harus berenang dulu untuk mencapai ke kapal yang ditambatkan di laut. Selain itu, sebagian nelayan ada yang menambatkan kapal di Palabuhanratu, Cibangban dan lain-lain sehingga ongkos operasionalnya bertambah.
Maka dari itu, Luhut menginginkan pembangunan dermaga ini bisa dilanjutkan. Anggarannya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut dia, yang terpenting nelayan di Cikahuripan bisa melaut dan menambatkan kapalnya.
"Untuk pembangunan ini saya akan terlibat langsung agar bisa selesai tepat waktu. Kemungkinan untuk pembangunan ini memakan waktu 1,5 tahun," tambahnya.
Luhut mengatakan diperkirakan anggaran untuk pembangunan dermaga ini mencapai R p114 juta. Diharapkan pembangunan ini bisa segera terealisasi setelah mangkrak sejak 2012.
Sementara, Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Kabupaten Sukabumi Aji Troy mengatakan dermaga Cikahuripan ini dibangun sejak 2001 namun belum selesai pada 2012 sudah berhenti. Akibatnya banyak fasilitas yang rusak.
Kedatangan Luhut Pandjaitan dianggap sangat membantu apalagi ditargetkan pembangunan dermaga selesai 2020. "Untuk anggaran kami serahkan kepada pemerintah yang terpenting dermaga ini bisa berdiri dan difungsikan untuk aktivitas nelayan yang jumlahnya mencapai 3.200 orang," katanya.
ANTARA