TEMPO.CO, Tianjin - Penjualan industri makanan dan minuman Cina mencatat rekor tertinggi sebesar 4,27 triliun yuan atau US$636 miliar sepanjang 2018. Presiden Asosiasi Masakan Cina, Jiang Junxian, mengatakan pendapatan industri makanan dan minuman itu menyumbang 11,2 persen dari total volume penjualan ritel tahun lalu.
Baca: Jack Ma: Perang Dagang AS - Cina Hal Terbodoh di Dunia
Jiang menyebutkan industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 20,9 persen terhadap pertumbuhan konsumsi pada 2018. "Industri makanan dan minuman telah memainkan peran penting dalam mendongkrak konsumsi dan meningkatkan perekonomian,” kata dia.
Provinsi Shandong, Guangdong, Jiangsu, Hebei dan Henan memperlihatkan pendapatan industri makanan dan minuman lebih dari 300 miliar yuan tahun lalu. Shandong menempati posisi teratas.
Asosiasi itu memperkirakan pada tahun ini pendapatan industri makanan dan minuman akan menembus angka 4,6 triliun yuan. "Konsumen Cina lebih mementingkan keamanan pangan, nutrisi, dan kesehatan, serta memiliki persyaratan makanan yang lebih beragam, sehingga makanan berkualitas tinggi akan sesuai dengan apa yang akan dilakukan industri pada 2019," kata Jiang.
Selain menurunkan target pertumbuhan, pemerintah Cina juga mengumumkan pemotongan pajak besar-besaran. Hal itu sebagai upaya pemerintah menekan perlambatan di tengah pergulatan dengan warisan utang dan kebuntuan perdagangan dengan Amerika Serikat.
BISNIS.COM