TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pelabuhan Sibolga pagi tadi, Minggu, 17 Maret 2019. Pelabuhan yang dibangun sejak 2016 ini sudah rampung dan dapat beroperasi penuh.
Sebelum datang ke Sibolga, Sumatera Utara, Jokowi sempat dilarang oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Alasannnya peristiwa bom bunuh diri baru saja terjadi di daerah itu.
Baca: Jokowi Sebut Desain Pelabuhan Sibolga Terbaik di Asia Pasifik
“Kapolri sampaikan kepada saya, agar tidak usah ke Sibolga karena terkait keamanan. Sama sewaktu saya mau ke Afghanistan juga demikian. Tapi saya tolak. Tidak! Saya harus ke Sibolga, urusan keamanan itu urusan Polri dan TNI. Pokoknya saya mau ketemu dengan rakyat saya, masak saya takut..? Sedangkan ke Afghanistan saja saya pergi, masak ke Sibolga tidak berani,” ujar Jokowi sewaktu bertemu dengan tokoh agama di Hotel Wisata Indah Sibolga usai meresmikan Pelabuhan Sibolga, Minggu, 17 Maret 2019.
Jokowi pun mengaku kaget dengan adanya aksi bom bunuh diri Sibolga. Menurutnya, Sibolga yang dikenal damai, aman sejuk, kok bisa-bisa terjadi aksi bom yang cukup besar.
"Saya betul-betul kaget, karena tidak pernah dalam sejarahnya di Sibolga ini ada kejadian seperti itu. Biasanya kan sering terjadi di Jawa, tetapi kenyataan di Sibolga juga sudah terjadi. Artinya, ini harus kita waspadai dan berhati-hati. Untuk itu saya titipkan Sibolga dan Tapanuli Tengah ini kepada bapak-ibu para tokoh agama pemuda dan kita semuanya,” ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta kepada masyarakat agar benar-benar peduli dan membangun komunikasi dengan tetangga dan keluarga.
“Kalau ada yang tiba-tiba berubah dari keluarga atau tetangga kita, kita harus peduli dan melaporkan kepada aparat. Intinya kejadian seperti yang kemarin jangan terulang lagi di Sibolga kita ini,” katanya.
Saat meresmikan Pelabuhan Sibolga, Jokowi bersama dengan Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan para Kepala Daerah.
Jokowi memuji pengerjaan proyek pengembangan pelabuhan yang tergolong cepat. Dimulai pada 2016, saat ini pelabuhan sudah dapat beroperasi penuh. "Proyek ini cukup cepat. Selanjutnya tugas kita bersama memanfaatkan infrastruktur yang ada untuk peningkatan ekonomi," ujarnya, Minggu, 17 Maret 2019.
ANTARA