TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharap para alumni dari program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP untuk tak bekerja di sektor pemerintahan atau pegawai negeri sipil (PNS). Sebab, pemerintah lebih membutuhkan para alumni LPDP untuk bekerja di bidang yang lain.
BACA: Boeing 737 Max 8 Di-Grounded, 2 Maskapai Ini Lakukan Antisipasi
"Kami butuh apa? Yang paling terbuka adalah entrepreneurship atau kewirausahaan dan profesionalisme. Itu yang jadi bagian kebutuhan bangsa ini sekarang dan ke depan," kata Kalla saat memberikan pidatonya di acara Sarasehan LPDP 2019 di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Jumat malam 15 Maret 2019.
Kalla mengatakan pekerjaan di sektor pemerintahan tidak bisa banyak menampung para alumni LPDP. Menurut dia, angkanya hanya berkisar di bawah 5 persen. Sebab, saat ini pemerintah telah menganut sistem pertumbuhan negatif atau negatif growth dalam penerimaan pegawai.
BACA: Jusuf Kalla Komentari Usulan PPnBM untuk Mobil Murah
Hal ini berarti bahwa penerimaan pegawai negeri sipil akan cenderung lebih sedikit ketimbang kebutuhan negara. Salah satunya, karena adanya perkembangan teknologi yang bisa menutup adanya kekurangan tersebut.
Karena itu, Kalla meminta alumni dan penerima beasiswa LPDP untuk berpikiran lebih maju. Misalnya, berpikir lebih seperti bagaimana bisa mempekerjakan orang supaya tetap bisa produktif. Kalla berharap para alumni bisa menjadi pionir untuk membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja.
"Tanpa ketangguhan para generasi muda Indonesia bisa dikalahkan negara yang semangatnya dan SDM-nya lebih. Itu alasan kenapa anda diberikan kesempatan mendapatkan beasiswa supaya sumbangan SDM lebih baik," kata Kalla.
Sementara itu, penyaluran dana LPDP telah mencapai angka Rp 46,17 triliun. Angka ini bakal bertambah sebab pemerintah melihat pemberian beasiswa ini merupakan salah satu bagian dari kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kemudian, saat ini sudah ada sebanyak 20.255 penerima beasiswa LPDP atau awardee. Adapun sebanyak 9.881 orang tengah belajar dan sebanyak 7.108 sudah selesai atau telah menjadi alumni. Sedangkan, saat ini masih ada 3.266 orang masih dalam proses menunggu keberangkatan.
Baca berita tentang Jusuf Kalla lainnya di Tempo.co.