Hari ini BPS merilis perkembangan ekspor dan impor sepanjang Februari 2019. Dalam rilis tersebut, BPS menyatakan bahwa nilai ekspor pada Februari 2019 mencapai US$12,53 miliar atau turun 10,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month). Jika dibandingkan pada Febuari 2018 (year on year), nilai ekspor juga tercatat turun 11,33 persen.
Baca juga: Jokowi Dinilai Tak Perlu Angkat Menteri Ekspor dan Investasi
Suhariyanto menjelaskan, pada Februari 2019, ekspor terbesar Indonesia ke tiga negara (Cina, Amerika Serikat dan Jepang) turun. Pangsa pasar ekspor untuk ketiga negara tersebut sepanjang Januari-Februari 2019 mencapai 13,52 persen, 11,54 persen dan 9,24 persen.
BPS mencatat penurunan nilai ekspor bulan Februari 2019 yang terbesar disumbang dari ekspor ke Amerika Serikat yang turun hingga US$ 238,7 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Selanjutnya disusul penurunan nilai ekspor ke Cina sebesar US$191,1 juta dan ke Jepang yang turun US$162 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jadi ini akan menjadi tantangan utama karena saat mengenjot ekspor. Karena terjadinya pelemahan ekonomi global dan masih fluktuatifnya berbagai harga komoditas," kata Suhariyanto.
Suhariyanto juga menyarankan pemerintah untuk memikirkan strategi lain menghadapi kondisi ketergantungan pada tiga negara ekspor utama itu. Pemerintah juga perlu memikirkan strategi lain seperti mencari pasar baru atau melakukan diversifikasi pasar di luar ketiga negara itu.