TEMPO.CO, Pangkalpinang - PT Angkasa Pura II menargetkan pengoperasian Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung pada April mendatang, yang saat ini masih di bawah kelola Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca juga: Angkasa Pura II Siapkan Rp 400 M untuk Bandara Hanandjoeddin
“Kami berharap begitu karena sekarang sedang tahapan verifikasi aset dan kemudian penyusunan formula untuk diserahkan ke Kemenhub, kemudian berproses untuk penandatanganan kerja sama operasi,” kata Direktur PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin saat ditemui di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat, 15 Maret 2019.
Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung merupakan bandara kedua yang pengoperasiannya dialihkan kepada AP II dari Kemenhub setelah Bandara Tjilik Riwut Kalimantan Tengah dan rencana terdekat Bandara Radin Inten II Lampung serta Bandara Fatmawati Bengkulu.
Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan Bandara Belitung, kata dia, sekitar Rp 500 miliar baik untuk sisi darat maupun sisi udara.
Ia memproyeksikan peningkatan penumpang di bandara tersebut dari 1,5 juta menjadi tiga juga penumpang per tahun.
“Kisaran 5-10 10 persen masih optimistis peningkatannya. Kita tahun depan bisa tumbuh di 7-8 persen sejalan dengan permintaan. Konsep sekarang bergeser dulu demand create supply, tapi sekarang maskapai melihat potensi daerah jadi supply create demand, kami harus antisipasi konsep yang dinamis itu,” katanya.
Dia menuturkan bahwa seiring dengan potensi pariwisata, potensi bisnis akan meningkat. Apalagi ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Bangka yang akan dijadikan paket wisata.
“Nanti akan sinkronisasi Bangka dan Belitung jadi satu kawasan walaupun terpisah, konsep pengembangan lalu lintas udara bisa dibuat dalam paket. Misal paket wisata Bangka Belitung jadi satu, itu kan kepiawaian kita menjual paket pariwisata,” katanya.
Ditambah, lanjut dia, Bandara Belitung sudah berstatus sebagai bandara internasional dan mengoperasikan satu rute internasional Belitung-Singapura. Selain itu maskapai Air Asia pu, lanjut dia, sudah mengajukan izin untuk rute internasional.
“Tidak ada kendala rute Jakarta-Belitung, Belitung-Kuala Lumpur, saya rasa mulai kebuka. Kita lihat Bangka bisa saja menyusul jadi bandara internasional, tidak bisa diputuskan satu pihak, walaupun keputusan akhir di regulator dalam hal ini Kemenhub, SK Menhub,” katanya.
Terkait progres pascapengoperasian Bandara Tjilik Riwut, Awaluddin menuturkan pihaknya sudah menuntaskan terminal baru dan diharapkan segera diresmikan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.
“Itu bukti pasca-diserahterimakan pada Desember 2018 dengan Kemenhub, dalam tempo tiga hingga empat bulan kita tuntaskan pengoperasian terminal baru, sekarang sudah siap, tinggal penyelesaian pemasangan garbarata,” katanya.
Baca berita Bandara lainnya di Tempo.co
ANTARA