TEMPO.CO, Madiun - PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daop 7 Madiun mencatat sedikitnya enam perjalanan kereta mengalami keterlambatan sebagai dampak uji coba pengalihan dari jalur rel tunggal ke jalur rel ganda (switchover) tahap I pada Kamis, 14 Maret 2019. Keterlambatan perjalanan kereta berkisar antara 57 menit hingga 106 menit.
Baca juga: Jalur Kereta Rel Ganda Palur - Kedungbanteng Mulai Difungsikan
“Switchover dilaksanakan di Stasiun Nganjuk, Sukomoro, dan Baron,” kata Manajer Humas PT KAI Dapo 7 Madiun, Ixfan Hendri Wintoko.
Menurut dia, keberangkatan sejumlah kereta dari ketiga stasiun itu molor. Kereta itu di antaranya KA 5A (Agrowilis) relasi Gubeng, Surabaya – Bandung yang terlambat 89 menit dari jadwal keberangkatan di Stasiun Nganjuk. Kemudian, KA 155 c (Singasari) relasi Blitar – Pasar Senen molor 90 menit dari Stasiun Nganjuk.
Dengan keterlambatan itu, Ixfan memohon maaf kepada masyarakat yang menggunakan jasa angkutan masal dari PT KAI. Kondisi seperti itu merupakan dukungan pihak PT KAI Daop 7 Madiun terhadap program strategis nasional dalam peningkatan pelayanan melalui jalur ganda.
“Ke depan banyak hal yang lebih baik untuk perkembangan kereta api, seperti bertambahnya frekuensi perjalanan dan mengurangi watu tempuh karena sudah tidak ada lagi persilangan,’’ ujar Ixfan.
Pembangunan jalur ganda (double track) di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun terbagi menjadi dua segmen, yaitu Jombang – Madiun dan Madiun – Kedungbanteng. Proyek itu di bawah kendali Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Pengawas lapangan proyek jalur ganda segmen Jombang – Madiun, Siwidodo mengatakan bahwa pencapaian pekerjaan proyek itu berkisar antara 85 hingga 90 persen. Sejumlah, titik dinyatakan sudah rampung 100 persen. “Terutama di luar stasiun,’’ kata dia.
Jalur di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun yang dilewati proyek rel ganda ini sepanjang 141 kilometer, mulai dari Jombang hingga Ngawi. Menurut Siwidodo, terdapat 17 stasiun yang dillalui, di antaranya Jombang, Sembung, Kertosono, Baron, Sukomoro, Bagor, Wilangan, Saradan, dan Nganjuk.