TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mempersiapkan agar pasar rakyat dapat masuk ke ekosistem daring melalui laman pemasaran digital atau marketplace sendiri guna memasarkan produk-produk pasar secara daring.
BACA: 5 Fakta Pasar Ikan Muara Baru yang Sebersih Pasar Tsukiji Jepang
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan upaya ini dilakukan sesuai instruksi Presiden yang meminta adanya ekosistem daring di pasar rakyat sehingga konsumen mendapatkan bahan pangan dari akses yang sama.
"Presiden mengingatkan pentingnya mempersiapkan pelaku pasar rakyat dalam menghadapi era digital. Untuk itu, Presiden meminta Kemendag mempersiapkan ekosistem daring bagi pasar-pasar rakyat sehingga memiliki laman pemasaran dan platform pemasaran digital," kata Enggar pada Penutupan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu malam, 14 Maret 2019.
BACA: Ketika Jokowi 'Ditodong' Rp 50 Miliar oleh Pengelola Pasar
Enggar menekankan pentingnya mempersiapkan pelaku pasar dalam menghadapi era digital, mengingat pasar rakyat menjadi urat nadi dan ujung tombak perekonomian Indonesia.
Menurut dia, masuknya pasar rakyat ke ekosistem daring juga memungkinkan pemerintah dapat memantau stok dan harga komoditas di setiap pasar secara nasional. Data tersebut juga dapat diintegrasikan dengan data produksi.
Sebelumnya, Enggar juga mengatakan pembuatan aplikasi dengan menggandeng Asosiasi E-commerce Indonesia atau IdEA dan perusahaan rintisan atau start-up untuk membangun ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat.
Selain daring, Presiden Jokowi juga menginstruksikan untuk segera memperbaiki ekosistem luring bagi produk-produk dalam negeri yang dihasilkan perajin, petani, maupun nelayan, mulai dari perbaikan kemasan, pelabelan, hingga branding.
Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan nilai tambah dengan memperhatikan citra dan kemasan produk, sehingga omzet penjualan para pedagang di pasar rakyat akan meningkat.
Ketiga hal tersebut, menurut Jokowi, adalah yang menjadi kelemahan UMKM di Indonesia. Jika pasar rakyat sudah terhubung dengan ekosistem digital, kekuatannya akan sangat besar. "Online itu suatu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Pasar rakyat kalau tidak dikembangkan akan menjadi persoalan sosial bagi kita," kata Enggar.
Ada pun sepanjang 2015-2018, Kementerian Perdagangan telah membangun dan merevitalisasi 4.211 pasar rakyat dan ada 1.037 pasar yang akan terus diselesaikan pada tahun ini.