TEMPO.CO, Makassar - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan jangan sampai satu semut yang masuk dalam komoditas ekspor membatalkan kerja sama yang telah terjalin dengan negara pengimpor.
Baca juga: Menteri Pertanian Ingin Kopi Tana Toraja Mendunia
"Satu semut yang masuk di manggis kita akan berdampak besar bagi ekspor kita. Kita lama negosiasikan ini agar negara tujuan bisa tembus (bersedia menerima)," katanya saat melihat sejumlah komoditas ekspor Sulsel yang dilepas secara resmi di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Rabu, 13 Maret 2019.
Sejumlah komoditas ekspor Sulawesi Selatan yang siap dikirim di antaranya lada (Vietnam), kulit reptil (Singapura), sarang burung walet, buah naga, dan manggis ke Cina.
Untuk itu, kata dia, proses pemeriksaan harus betul-betul teliti dan ketat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan sebelum dilakukan pengiriman ke luar negeri.
"Jika perlu siapkan alat deteksi semut agar program ekspor Sulsel bisa berkelanjutan," ujarnya.
Sementara untuk skala nasional, peningkatan ekspor Indonesia telah mengalami peningkatan yang begitu signifikan sejak empat tahun terakhir.
Seperti pada 2013, kata dia, ekspor Indonesia mencapai 33 juta ton dari komoditas pertanian Namun pada 2018, Indonesia mampu mengekspor hingga 42 juta ton. Kenaikan hingga puluhan juta ton itu tentunya merupakan prestasi membanggakan bagi kementerian pertanian, gubernur. Wali kota, bupati dan tentunya para petani yang terus konsistensi meningkatkan produksi hasil pertaniannya.
Selain ekspor, peningkatan terjadi untuk produk domestik bruto (PDB) dari tahun ke tahun. Termasuk pula dari inflasi pertanian mengalami turun hingga 1,2 persen.
ANTARA