TEMPO.CO, Tangerang- Apple Developer Academy luluskan 200 orang mahasiswa di tahun pertamanya, di LOT 9, Green Office Park, BSD City, Kabupaten Tangerang.
BACA: Apple Akan Beri Bonus Semua Akun ID Apple Hingga 14 Maret
Stephen Wahyudi Santoso selaku Founder Universitas Bina Nusantara mengaku, lulusan pertamanya berjumlah 265 orang. Para mahasiswa ini telah melewati pendidikan di development selama 10 bulan pembelajaran.
"Tentunya, selama pembelajaran berlangsung hampir satu tahun itu, para mahasiswa mendapatkan ilmu dari Apple yang fokus dan bersemangat dalam bidang digitalisasi," ujarnya, Selasa 12 Maret 2019.
Menurut Wahyudi, dari 265 lulusan development academy itu, lahir 30 aplikasi untuk bisa digunakan oleh para pengguna Apple di seluruh dunia dan lima diantaranya sudah bisa diunduh di appstore.
"Kerja sama pengajaran dengan Apple ini akan terus berlanjut. Di tahun kedua akan kembali menerima sekitar 200 calon siswa untuk Apple Development Academy," ungkapnya.
BACA: IPhone Selalu Melacak Lokasi Anda, Ini Cara Menghindarinya
Wahyudi juga mengatakan bahwa tahun lalu yang mendaftar sekitar 985 pemohon, dan tahun ini ada sekitar 3000 pemohon, lalu sudah tersaring 200 orang. Proses pembelajaran dimulai pada April 2019.
Apple's Vice President of Environment, Policy and Social Initiatives yang juga anggota eksklusif Apple Lisa Jackson mengatakan untuk tahun ini pendidikannya bukan hanya buka di wilayah Jakarta atau Tangerang saja, melainkan juga di Surabaya.
"Ya, kita menyambut 200 siswa baru lainnya di salah satu universitas di Surabaya. Tentunya 200 siswa baru lagi di sini," ujarnya.
Lisa mengaku sangat menghargai para calon siswa atau lulusannya. Sebab, mereka adalah para investor sesungguhnya. Mereka berani menginvestasikan dirinya untuk membuka mata pada kemajuan dunia.
"Dari awal, saya selalu lacak anda. Saya cari tahu apa yang sudah anda ciptakan, rancang sendiri. Kapan anda akan lulus, saya dari awal sudah tidak sabar untuk datang," kata Lisa.
Di acara wisuda Apple Developer Academy ini hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
