TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan peninjauan proyek Terowongan Air Nanjung di Jalan Terusan Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Ahad, 10 Maret 2019. Jokowi tiba sekitar pukul 08.40 WIB dengan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Baca: Jokowi Minta Menteri PU Bangun Jalan dengan Adonan Aspal Karet
Pembangunan dua Terowongan Nanjung sepanjang 230 meter itu bertujuan untuk memperlancar aliran sungai Citarum di Curug Jompong, dan mengurangi lama dan luas genangan yang sering terjadi pada saat musim hujan di Kecamatan Dayeuh Kolot dan sekitarnya. "Kita harapkan dapat mengatasi banjir yang ada di Bandung," kata Jokowi usai meninjau.
Jokowi mengatakan, proyek terowongan tersebut sudah direncanakan selama 15 tahun, namun tak kunjung dibangun karena ketidakmampuan daerah membiayai proyek tersebut. Sehingga, akhirnya pemerintah pusat mengambil alih pelaksanaan proyek tersebut pada 2017. Menurut Jokowi, pembangunan terowongan akan selesai akhir tahun ini.
Pada 20 Februari 2019, Jokowi melalui akun media sosialnya mengungkapkan progress pembangunan terowongan tersebut. Ia menuliskan bahwa Terowongan Nanjung adalah salah satu di antara pekerjaan besar pembenahan Sungai Citarum di Jawa Barat.
"Sungai yang panjangnya 270 kilometer ini sudah lama kotor, penuh limbah dari pabrik, juga sampah. Ini tak baik untuk pertanian di hulu dan hilir, juga tidak sehat untuk penduduk yang memanfaatkan Citarum untuk air bersih," katanya.
Awal tahun 2018, Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memerintahkan pembenahan besar-besaran Sungai Citarum dari hulu ke hilir dalam Program Citarum Harum. Di hulu, lahan-lahan gundul dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum direhabilitasi, empat anak Sungai Citarum (Sungai Cikijing, Cikeruh, Cimande, dan Citarum Hulu), Sungai Citepus, Sungai Cinambo, Sungai Cilember, dan Sungai Cibeureum dinormalisasi.
Sementara di sepanjang aliran sungai dilaksanakan pengelolaan sumber daya air, limbah cair dan padat, dan permukiman kembali masyarakat yang tinggal di bantaran maupun kawasan rawan bencana banjir. Selain Terowongan Nanjung juga tengah dikerjakan sejumlah infrastruktur penanganan banjir seperti pembuatan kolam retensi Cieunteung Dayeuh Kolot, embung Gedebage, floodway sungai Ciantig–Citepus dan sungai Cisangkuy.
"Pemerintah ingin Sungai Citarum kembali bersih, bisa dipakai untuk kehidupan sehari-hari warga di Jawa Barat, diolah jadi air bersih, dan bagus untuk irigasi," ujar Jokowi.