TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto disebut-sebut bakal melanjutkan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan bila memenangkan pemilihan presiden mendatang.
Baca: BPN Prabowo: Sistem Iuran BPJS Perburuk Ketimpangan Kesehatan
Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Hermawan Saputra, mengatakan secara filosofis kehadiran BPJS Kesehatan cukup bagus. "Tapi kami menyayangkan masih ada missmanagement dan tata kelola kita yang belum optimal untuk melayani masyarakat," kata Hermawan di D'Consulate Resto, Jakarta, 9 Maret 2019.
BPJS Kesehatan perlu dipertahankan karena lembaga itu didirikan untuk menjalankan amanah Undang-undang. Hulunya adalah Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan memberi mandat untuk membentuk BPJS Kesehatan.
Namun begitu, menurut Hermawan, masalah pemerintah dari periode ke periode, sebenarnya bagaimana memastikan agar primary health care ini dikuatkan aspek promotif dan preventifnya menjadi paradigma utama.
Lebih lanjut Hermawan mengatakan Prabowo-Sandiaga akan melakukan evaluasi menyeluruh. "Maka mengenai iuran atau preminya pun akan kami kaji, kami akan hitung bagaimana ekonometrik dan asuransi ini dihitung dengan baik," kata dia. dan hal yang lebih penting adalah penguatan pada aspek primary health care.
Hermawan menyebutkan, sebenarnya di Indonesia sudah ada konsep pelayanan kesehatan yang cukup bagus. Oleh karena itu, seharusnya 80 persen persoalan-persoalan kesehatan itu terselesaikan pada primary health care yaitu puskesmas, klinik dan balai pengobatan. Tapi kenyataannya, BPJS Kesehatan malah mengalami defisit.
Baca: Kubu Prabowo Sebut Orang Luar Jawa Selama Ini Subsidi Orang Jawa
Artinya, menurut Hermawan, penyakit-penyakit katastropik atau penyakit-penyakit tidak menular itu yang tembus dan terlayani dengan besar, menjadi beban pada level ketika atau rujukan tingkat tiga, seperti rumah sakit kelas A dan B itu, betul memiliki beban penyakit katastropik. "Ini lah faktor-faktor yang menyebabkan tagihan BPJS Kesehatan tinggi," kata dia.