TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kementerian Perhubungan menyiapkan kereta bandara di Bandara Radin Inten II Lampung untuk mengakomodasi pergerakan penumpang dari dan menuju bandara. Kereta bandara ini dicita-citakan menjadi salah satu mode transportasi alternatif.
BACA: Cantiknya Bandara Lampung Seperti Terminal 3 Ultimate
“Kereta bandara harus mulai disiapkan sehingga kalau nanti kapasitas bandara ini membesar karena growth-nya tinggi, sudah ada persiapan kereta bandaranya,” ujar Jokowi dalam peresmian Bandara Radin Inten II Lampung, Jumat pagi, 8 Maret 2019.
Kepala Bandara Radin Inten II Asep K Samapta mengatakan pihaknya telah merancang detail engineering design (DED) untuk proyek pengadaan kereta bandara. DED milik bandara kemudian akan disinergikan dengan DED yang juga telah dirancang oleh PT KAI.
Dalam desain sementara keduanya, kereta bandara akan menghubungkan Sumatera Selatan dengan Bandar Lampung, Tanjung Karang, dan Kota Metro. Stasiun besar kereta bandara pun bakal berlokasi di Kota Metro. Namun, Asep belum merinci dalam desain itu berapa kilometer panjang lintasan yang akan dibangun untuk kereta bandara ini.
Bandara Radin Inten II telah diresmikan langsung oleh Jokowi. Bandara ini memiliki panjang lintasan 3.000 x 45 meter yang mampu melayani pesawat Boeing 737. Selain itu, dua taxiway berukuran 123 x 23 meter dan apron berukuran 195 x 80 meter.
Baca juga: PT Railink Imbau Vandalisme di Kereta Bandara Tidak Diviralkan
Terminal bandara tersebut kini memiliki luas bangunan 9.650 meter persegi. Ini artinya, terminal tersebut tiga kali lebih besar ketimbang terminal lama sebelumnya luasnya hanya 3.709 meter persegi. Dengan luas demikian, bandara dapat menampung hingga 7.500 penumpang per hari.
Menurut data Kementerian Perhubungan, bandara yang berjarak 28 kilometer dari pusat kota tersebut menyediakan 31 penerbangan reguler tiap hari. Bandara ini juga melayani satu kali penerbangan pesawat perintis Susi Air.