TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memuji langkah PT Mass Rapid Transit merekrut milenial sebagai karyawan mode raya terpadu atau MRT. Sri Mulyani menyebut, saat ini pekerja MRT didominasi oleh Generasi Y.
Baca juga: MRT Beroperasi, Sri Mulyani: Nilai Properti Langsung Melonjak
"Kita lihat, mereka yang akan berikan pelayanan kepada masyarakat ini mayoritas milenial. Ini salah satu bentuk tantangan bonus demografi yang menggembirakan," ucap Sri Mulyani seusai meninjau proyek MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Rabu sore, 6 Maret 2019.
Dalam catatannya, jumlah karyawan milenial di perusahaan PT MRT mencapai 80 persen. Sri Mulyani memandang hal ini baik untuk menyiapkan generasi muda menjadi generasi penerus. Termasuk menjadi pemimpin.
"Mereka akan bertahap menjadi generasi incharge yang memimpin dan mengurus republik dari mulai transportasi umum hingga fungsi yang lain," ucapnya.
Direktur PT MRT William P Sabandar membenarkan bahwa 80 persen karyawan MRT adalah milenial. Data MRT menunjukkan, hingga akhir Januari 2019, MRT memiliki karyawan 580 orang. Dari angka itu, berarti karyawan yang tergolong milenial mencapai 464 orang.
Selain mengapresiasi perekrutan karyawan milenial, Sri Mulyani menyatakan kebanggaannya lantaran PT MRT berkomitmen memanggil anak-anak bangsa yang telah bekerja di luar negeri kembali ke Indonesia. Mereka yang sudah digaji dengan nominal fantastis pun ditantang bersama-sama menggarap proyek MRT.
MRT fase I telah 99 persen kelar. Kereta modern ini akan melaju melewati Bunderan Hotel Indonesia hingga Lebak Bulus. Begitu pun sebaliknya.
MRT akan mulai menerapkan uji coba untuk umum pada 12 Maret nanti. Kereta modern ini bakal menghubungkan kedua lokasi dengan sekali angkut dapat menampung 1.200 hingga 1.800 orang. Setelah beroperasi, proyek ini akan memiliki 16 rangkaian kereta dengan enam gerbong setiap rangkaiannya.