TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan keberadaan kereta moda raya terpadu atau MRT akan efisien menekan waktu dan biaya perjalanan masyarakat Kota Jakarta.
Baca: MRT Jakarta Siapkan 16 Gerai UMKM di Lima Stasiun Strategis
MRT yang beroperasi dari Lebak Bulus hingga Bunderan Hotel Indonesia dan sebaliknya ini diproyeksikan akan mencapai tujuan hanya dalam waktu 30 menit. Dengan begitu, Sri Mulyani memperkirakan masyarakat bakal tertarik memilih moda transportasi ini untuk menghemat waktu.
"Dari Bundaran HI sampai Lebak Bulus itu jaraknya 16 kilometer. Orang yang akan menggunakan (moda transportasi) ini tidak akan menghadapi kemacetan," ujar Sri Mulyani seusai meninjau proyek MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Rabu sore, 6 Maret 2019.
Dari hitungan penghematan waktu dan kenyamanan, Sri Mulyani mengatakan penjualan tiket MRT yang dipatok seharga Rp 10 ribu sebanding untuk rute Bunderan HI-Lebak Bulus sekali jalan sebanding. Penentuan harga ini pun dianggap telah mempertimbangkan sejumlah hal, termasuk kemampuan masyarakat. "Harga tiket dibuat pada level masyarakat mampu membayar."
Menurut penelusuran Tempo, bila dijangkau menggunakan kendaraan pribadi motor atau mobil, perjalanan dari Bunderan HI ke Lebak Bulus atau sebaliknya akan memakan waktu lebih-kurang 50 menit. Adapun dalam kondisi macet, perjalanan bisa memakan waktu lebih dari 1 jam.
Sri Mulyani mengatakan selisih waktu tempuh tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk hal yang lebih produktif. Misalnya menyelesaikan pekerjaan, mengembangkan potensi diri, atau olah raga.
Selain menghemat waktu, Sri Mulyani memandang warga kota Jakarta akan mengirit biaya pengeluaran untuk bahan bakar mobil dan motor bila beralih ke moda transportasi umum MRT. Tak hanya itu, polusi yang ditimbulkan dari bahan bakar minyak kendaraan dinilai bakal berkurang. "Ini berdampak juga untuk lingkungan," ucapnya.
Adanya MRT, kata Sri Mulyani, akan mentransformasikan Jakarta menjadi kota menjadi modern. MRT digadang-gadang akan mengajak masyarakat beralih ke moda transportasi massal.
Saat ini PT Mass Rapi Transit telah mengelarkan 99 persen persiapan di stasiun bawah tanah, depo, serta stasiun layang. Setelah beroperasi, proyek senilai Rp 16 triliun ini akan memiliki 16 rangkaian kereta. Masing-masing rangkaian memiliki enam gerbong. Setiap rangkaian kereta, enam gerbong itu akan mampu menampung 1.200 hingga 1.800 orang.
Baca: MRT Beroperasi, Sri Mulyani: Nilai Properti Langsung Melonjak
Adapun pendanaan proyek MRT Fase I berasal dari 49 persen anggaran pendapatan dan belanja negara dan 51 persen APBD Pemerintah DKI. Direktur PT MRT William P Sabandar mengatakan MRT akan diuji-cobakan untuk umum pada 12 Maret nanti. Setelah kelar fase I, MRT mulai menggencarkan pengerjaan MRT fase II.