TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui pembangunan jalan tol Jakarta - Cikampek II mengalami hambatan. Meski begitu, ia menargetkan jalan tol sepanjang 39 kilometer itu dapat beroperasi pada mudik lebaran 2019.
Baca: Konstruksi Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan Dimulai Februari
"Ya makanya saya akan push itu (agar bisa digunakan saat mudik)," kata Budi Karya saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Maret 2019.
Tol layang Jakarta - Cikampek 2 ini merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. Mega proyek tol yang akan membentang dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa ini sebenarnya ditargetkan tersambung pada akhir 2018.
Namun Budi Karya mengatakan hambatan terus terjadi. Pasalnya, pembangunan jalan ini juga mengakibatkan kemacetan panjang di ruas jalan di bawahnya.
"Memang agak ada perlambatan dikit karena waktu itu, mereka harus mengalah dengan kemacetan-kemacetan. Ini lagi diupayakan untuk operasional aja ya," kata Budi Karya.
Lebih jauh, Budi Karya mengatakan saat ini Kementerian Perhubungan telah membahas tahap finalisasi pembangunan jalan ini dengan Jasa Marga. Nantinya jalan tol ini memang akan dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek.
Baca: Stop Proyek LRT, Menhub Prioritaskan Tol Jakarta - Cikampek
Tol layang ini dibangun lantaran seringnya terjadi kemacetan di ruas Tol Jakarta - Cikampek saat ini terutama di masa liburan dan mudik lebaran. Tol dibangun dengan biaya konstruksi mencapai Rp 13,53 triliun. Basuki mengatakan, biaya pembangunan tol ini memang lebih besar dibanding tol lainnya lantaran dibangun dengan konstruksi layang.