TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bakal menginvestigasi pajak impor buku pameran Big Bad Wolf 2019. Sri Mulyani mengatakan dirinya akan melihat bagaimana praktik keseluruhan pameran buku itu.
Baca juga: Big Bad Wolf Digelar, Buku Dongeng Frozen Dijual Hanya Rp 20 Ribu
"Saya terus terang soal itu harus investigasi. Saya suka buku jadi suka perhatikan buku yang dijual bahkan dalam marketpalce ataupun fisik, ada juga perbedaan," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa 5 Maret 2019.
Bazar buku Big Bad Wolf digelar di ICE BSD, Tangerang, Jawa Barat mulai 1-11 Maret 2019. Ajang pameran buku tahunan tersebut, kali ini menghadirkan 5,5 juta buku akan disebar di 5 hall lokasi.
Rencana investigasi Kementerian Keuangan dilakukan menyusul keluhan pengusaha yang menilai harga buku di pameran tersebut terlalu murah. Hal ini terjadi dalam acara pameran Big Bad Wolf 2019 yang digelar sejak 1 Maret 2019.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Haru Pambudi juga belum mengetahui mengenai status terbaru mengenai pajak impor dan bea masuk buku di acara Big Bad Wolf. Ia menuturkan akan melakukan cek ke lapangan terlebih dahulu.
"Nanti kami cek laporannya dulu," kata Heru ditemui dilokasi yang sama, Selasa.
Tempo mencoba menghubungi pendiri Big Bad Wolf Andrew Yap mengenai rencana investigasi Sri Mulyani tersebut. "Ya saya sudah mendengar kabar tersebut. Ibu Uli, Presiden Direktur (Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia Uli Siahaan) yang akan berkomentar," kata Andrew. Hingga berita diturunkan, Uli yang juga Ketua Panitia Big Bad Wolf 2019 belum merespons pertanyaan Tempo.