Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BUMN Ini Sebut Penyebab Pupuk Bersubsidi Rawan Diselewengkan

image-gnews
Puluhan Ton Pupuk Bersubsidi Diselewengkan
Puluhan Ton Pupuk Bersubsidi Diselewengkan
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Komisaris PT Petrokimia Gresik Mahmud Nurwindu, khawatir distribusi pupuk bersubsidi rawan diselewengkan di lapangan. Pasalnya, selisih harga pupuk bersubsidi dan nonsubsidi saat ini sudah sangat tinggi. "Petani diharapkan mau memakai pupuk nonsubsidi, tapi selisih harga hampir tiga kali lipat," katanya, Selasa, 5 Maret 2019.

Baca: 2019, Kementan Anggarkan Pupuk Bersubsidi Rp 29 Triliun

Selain selisih harga yang besar, kata Mahmud, jomplangnya antara volume kebutuhan pupuk bersubsidi dengan alokasi yang disediakan oleh pemerintah berpotensi menimbulkan penyimpangan di lapangan. "Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi tahun ini 15,5 juta ton, sedangkan pemerintah hanya sediakan 95 juta ton. Jadi ada selisih 6 juta ton," kata Mahmud, Selasa, 5 Maret 2019.

Penyimpangan pupuk bersubsidi yang dimaksud Mahmud di antaranya pengalihan pupuk dari satu wilayah ke wilayah lain. “Pelanggaran itu sudah masuk pidana. Maka itu saya memohon Polri dan TNI ikut mengawal, karena pupuk bersubsidi khusus untuk petani yang masuk RDKK,” kata Mahmud.

Selain rawan terjadi penyimpangan dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi, tingginya disparitas harga antara pupuk bersubsidi dan non-subsidi juga berpotensi menimbulkan kasus pengoplosan pupuk. Mahmud mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) pupuk Ponska bersubsidi Rp 2.300 per kilogram. Sedangkan harga eceran pupuk non-subsidi sekitar Rp 8.000 per kilogram.

Karena ada selisih antara RDKK dan alokasi pupuk bersubsidi serta tingginya selisih harga antara pupuk bersubsidi dan non-subsidi, kata Mahmud, ada pihak-pihak nakal yang mengoplos. "Pupuk subsidi warnanya pink atau merah. Kalau non-subsidi itu putih. Petani sudah tahu itu, tapi tetap harus hati-hati,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahmud berujar, selisih antara RDKK dan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah ini yang menyebabkan sebagian petani sering mengeluhkan kelangkaan pupuk. “Sebenarnya tidak langka, tapi memang terbatas. Selain itu bisa jadi karena petaninya tidak masuk RDKK,” ujar Mahmud.

Ke depan, Mahmud menyarankan petani yang belum masuk RDKK segera membentuk kelompok tani dan menyusun RDKK bersama PPL (petugas penyuluh lapangan) untuk diajukan ke Dinas Pertanian. Untuk pengadaan 9,5 juta ton pupuk bersubsidi pada 2019 itu pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 30 triliun.

Dari 9,5 juta ton pupuk bersubsidi tersebut, 5,2 juta ton di antaranya dari PT Petrokimia Gresik. Produk pupuk bersubsidi dari PT Petrokimia Gresik meliputi Ponska, ZA, SP 36, dan Petroganik.

Baca: Geram dengan Mafia Pupuk, Amran Sulaiman: Produksi Petani Hancur

Kepala Kepolisian Resor Boyolali, Ajun Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro, mengatakan hingga kini belum terpantau adanya dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi di Boyolali. “Kalau masyarakat menemukan dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi, silakan melapor,” kata Kusumo.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Impor Pupuk Rusia ke Polandia Mulai Naik

3 hari lalu

Valery Danilenko, memeberikan pupuk pada tanamannya saat berada diperkebunan mentimun di Desa Tes, Siberia, Rusia, 21 Mei 2016. Danilenko memupuk mentimun yang akan dijualnya saat musim panen. REUTERS/Ilya Naymushin
Impor Pupuk Rusia ke Polandia Mulai Naik

Setelah sempat mengalami penurunan, impor pupuk Rusia ke Polandia kembali mengalami kenaikan.


5 Manfaat Eco Enzyme

10 hari lalu

Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. Selain itu, petugas juga melakukan budidaya maggot di TPST 3R Pelita Grogol Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.


Rusia Berhenti Beri Diskon Pupuk kepada India

14 hari lalu

Petani menaburkan pupuk di ladang gandum di pinggiran Ahmedabad, India, 15 Desember 2015. REUTERS/Amit Dave
Rusia Berhenti Beri Diskon Pupuk kepada India

Tahun lalu, Rusia melancarkan penjualan agresif Rusia dengan diskon besar-besaran sehingga mengikis pangsa pasar India terhadap eksportir pupuk lain.


Telkom University Luncurkan Si Soil, Alat Pendeteksi Kondisi Tanah Pertanian

14 hari lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Telkom University Luncurkan Si Soil, Alat Pendeteksi Kondisi Tanah Pertanian

Telkom University membuat alat pendeteksi kondisi tanah yang dinamakan Si Soil. Teknologi pertanian itu terintegrasi dengan aplikasi.


Ekonom: Risiko Inflasi Beras Masih Tinggi

24 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Ekonom: Risiko Inflasi Beras Masih Tinggi

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai risiko inflasi dari beras ke depan masih relatif tinggi karena naiknya harga pupuk dan fenomena El Nino.


Tingginya Harga Pupuk dan Dampak El Nino Bayangi Kenaikan Inflasi Beras

24 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Tingginya Harga Pupuk dan Dampak El Nino Bayangi Kenaikan Inflasi Beras

Josua Pardede menilai risiko inflasi dari beras ke depan masih relatif tinggi.


Diduga jadi Penyebab Kelangkaan, DPR Ungkap Ada Perbedaan Alokasi dan Realisasi Anggaran Pupuk Subsidi

27 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Klaten akan mendistribusikan pupuk bersubsidi berdasarkan rekomendasi Balitbangtan.
Diduga jadi Penyebab Kelangkaan, DPR Ungkap Ada Perbedaan Alokasi dan Realisasi Anggaran Pupuk Subsidi

Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sudin menyoroti soal kelangkaan pupuk subsidi di Tanah Air.


Hasil Audit BPK, Utang Pengadaan Pupuk Subsidi Kementan Capai Rp 27 Triliun

27 hari lalu

Gedung Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Hasil Audit BPK, Utang Pengadaan Pupuk Subsidi Kementan Capai Rp 27 Triliun

Total utang pengadaan pupuk subsidi periode 2020 hingga 2023 Rp 27 triliun terungkap dari hasil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


Dosen dan Mahasiswa UI Kenalkan Teknologi Pengolah Limbah Pangan Menjadi Pupuk di Bandung

29 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia atau SIL UI mengenalkan teknologi pengolah limbah khusus pangan di rumah tangga menjadi pupuk cair di Bandung, 26 Agustus 2023. (Dok.SIL UI)
Dosen dan Mahasiswa UI Kenalkan Teknologi Pengolah Limbah Pangan Menjadi Pupuk di Bandung

Pupuk cair itu dihasilkan dari pengolahan limbah nasi yang sederhana.


Mengenal Lengkuas Merah dan Cara Menanamnya di Pot

38 hari lalu

Ilustrasi lengkuas (Pixabay.com)
Mengenal Lengkuas Merah dan Cara Menanamnya di Pot

Lengkuas merah adalah salah satu tanaman tradisional kaya akan khasiat