Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan telah memulai komunikasi dengan Singapore Tourism Board untuk menjadikan Bandara Changi Singapura sebagai bandara hub untuk Indonesia. Jika disetujui, maka turis asing yang transit ke Singapura, bisa diarahkan untuk menuju daerah-daerah di sekitarnya seperti Kepulauan Riau.
Baca juga: 5 Tips Traveling Menjajal Fashion Experience di Singapura
Langkah menjadikan Singapura sebagai hub ini merupakan bagian dari upaya Arief mencapai target turis asing ke Indonesia sebanyak 20 juta pada tahun ini. Pada tahun 2018, jumlah turis asing ke Indonesia mencapai 16,2 juta orang, kurang 4,9 persen dari target yang dipatok 17 juta wisatawan.
"Dulu sebenarnya sudah berjalan begitu, apa adanya, enggak di-manage (diatur) tapi sekarang saya manage," kata Arief dalam acara penandatanganan kerja sama bersama Tiket.com di SKYE Bar and Restaurant, Menara BCA, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2019.
Arief juga membeberkan alasan menjadikan negara tetangga, Singapura, sebagai hub atau penghubung dari pariwisata Indonesia. Menurut dia, keterbatasan penerbangan langsung dari luar negeri ke Indonesia menjadi salah satu alasan utamanya.
"Saya ngobrol dengan Mochtar Riady (pendiri Lippo Group), bahwa dalam bisnis, bisa menggunakan kuda yang lebih besar," kata Arief. Singapura sendiri bisa diibaratkan kuda yang lebih besar dalam hal penerbangan bagi Indonesia.
Arief mencontohkan penerbangan langsung dari India ke Singapura yang mencapai 70 kali setiap minggunya. Sedangkan penerbangan langsung dari India ke Indonesia hanya 3 kali dalam seminggu. Tiga penerbangan langsung India-Indonesia ini pun, kata Arief, juga tengah kesulitan karena rendahnya okupansi sehingga terancam berhenti.
Disadari bahwa menghadirkan satu penerbangan langsung antar negara sangat susah. "Itu kenapa Singapura akan dijadikan bandara hub, untuk turis transit ke Indonesia," ujar Arief.