Perry Warjiyo mengatakan konsumsi rumah tangga tumbuh 5,05 persen. Kalaupun ada yang mempertanyakan pertumbuhan ekonomi yang diklaim pemerintah, menurut dia, kemungkinan yang dimaksud adalah tingkat konsumsi di kalangan masyarakat ekonomi menengah.
Sebab, pemerintah selama ini terus menggelontorkan sejumlah bantuan sosial bagi masyarakat kelompok ekonomi bawah agar tingkat konsumsi terus bisa naik. Hal berbeda terjadi pada masyarakat kelompok ekonomi menengah, tingkat pendapatannya turun karena uang tabungannya digunakan untuk membiayai konsumsi. "Untuk golongan bawah dan atas tidak terpengaruh," ujar Perry.
Menurut Perry Warjiyo, konsumsi di atas 5 persen dan investasi tumbuh 6,7 persen merupakan kombinasi yang bagus. Khusus untuk investasi konstruksi tumbuh cukup tinggi di atas 8 persen, juga non konstruksi naik. Walhasil jika pertumbuhan konsumsi rumah tangga dengan investasi dijumlah, pertumbuhan domestik itu tumbuh 5,5 persen.
Baca: Jokowi-Prabowo Bicara Unicorn, 90 Persen Produk E-Commerce: Impor
Namun secara keseluruhan ternyata pertumbuhan ekonomi hanya mentok 5,17 persen. "Ekspornya meski kita genjot-genjot, hanya 6,5 persen. Ditambah pada saat yang sama investasi tinggi, impor tinggi," ujar Perry Warjiyo.